Pernikahan dini dapat menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan pasangan. Berdasarkan Laporan Kajian Perkawinan Umur Anak di Indonesia, tingginya angka pernikahan umur dini dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa di antara perempuan 10-54 tahun, 2,6% menikah pertama kali pada umur kurang dari 15 tahun, dan 23,9% menikah pada umur 15- 19 tahun. Sedangkan data yang di dapat dari Hasil SKAP 2018 menunjukkan bahwa perempuan di Provinsi Banten menikah pada umur 10- 14 tahun sebanyak 3,4%, pada umur 15-19 tahun 26,4% , SKAP ( 2019) menunjukkan tidak ada peningkatan persentase wanita umur muda (umur 15-19 tahun) yang berstatus kawin pada setahun terakhir, artinya data tersebut menunjukkan bahwa perempuan di Banten telah menikah sebelum fungsi-fungsi organ reproduksinya berkembang dengan optimal,dan belum mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap remaja Putri terhadap pernikahan dini di Banten, dan dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya terutama untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai sikap remaja terhadap pernikahan dini. dan secara praktis diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam rangka percepatan capaian sasaran Program Pendewasaaan usia perkawinan Desain dalam penelitian ini mengunakan Penelitian crossectional. Adapun analisis penelitian ini mengunakan data Survey Kinerja dan Akuntabilitas Program KKBK ( SKAP) tahun 2019. Sedangkan responden penelitian ini adalah remaja Putri 15-19 tahun. Lingkup dalam penelitian ini adalah di Provinsi Banten yang akan dilaksanakan pada bulan Maret –Mei 2021. Dari hasil penelitian bahwa Lebih dari setengahnya remaja putri setuju terhadap pernikahan dini yaitu sebesar 551 responden (64,5%). Terdapat hubungan antara tempat tinggal dengan sikap remaja terhadap pernikahan dini (p-value < 0,05). Terdapat hubungan antara umur dengan sikap remaja terhadap pernikahan dini (p-value < 0,05). Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang resiko pernikahan dini dengan sikap remaja terhadap pernikahan dini (p-value < 0,05). Faktor yang paling dominan / mempengaruhi terhadap sikap remaja terhadap pernikahan dini adalah umur dengan nilai (OR = 12,605). Saran dalam penelitian ini adalah Berkoordinasi dengan berbagai sektor salah satunya BKKBN dalam rangka mengembangkan pembelajaran khusus kesehatan reproduksi diberbagai sekolah guna meningkatkan pengetahuan tentang resiko pernikahan dini dan meminimalisir terjadinya pernikahan din