Pencemaran udara merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi, baik dalam lingkungan industri, kendaraan bermotor, serta kecelakaan seperti kebakaran hutan. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan bagi makhluk hidup yang ada disekitarnya, dikarenakan polusi tersebut mengandung zat-zat polutan yang membahayakan. Salah satu dampak yang akan terjadi akibat adanya polusi udara yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bahkan hingga terjadinya kematian pada manusia. Udara yang telah tercemar oleh zat-zat polutan tidak hanya mempengaruhi kesehatan manusia tetapi makhluk hidup dan lingkungan akan terkena efek dari pencamaran udara tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi setelah dan sebelum adanya pabrik gula Meritjan berdiri serta upaya yang dilakukan masyarakat Kota Kediri guna membangun lingkungan yang sehat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dianalisis menggunakan teori Fenomenologi E.Husserl. Data diperoleh dengan cara wawancara dan observasi dengan masyarakat yang hidup disekitar pabrik. Hasil pada penelitian menunjukkan sebelum adanya pabrik gula Meritjan yang ada di Kota Kediri, masyarakat sekitar banyak melakukan kegiatan jual beli. Selain itu, kesehatan masyarakat sangat baik, karena dilingkungan sekitar banyak ditumbuhi pepohonan hijau guna mengahsilkan udara yang bersih (oksigen). Namun, setelah didirikannya pabrik gula, sektor pedagang menjadi sepi, selain itu, banyak masyarakat yang terganggu secara kesehatan akibat adanya polusi yang dihasilkan. Upaya yang bisa dilakukan masyarakat ialah tetap menanam pohon hijau, membangun resapan air, membersihkan sampah secara rutin, menggunakan APD, serta rutin periksa kesehatan diri.