Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Integrasi Sistem Kunang-Kunang Dengan Virtual Private Network Menggunakan OpenVPN di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Waluyo Jati Raharjo
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kunang-Kunang merupakan sistem yang menyajikan informasi berupa kapasitas internet, jumlah anggota, jumlah tamu, jumlah pengguna internet dan jumlah pengunjung. Data tersebut kemudian dijadikan bahan untuk pendampingan dan advokasi dalam mendukung Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Sistem dengan platform PHP CI dan database mysql dengan Operation System freeBSD dengan tools pfSense ini dalam implementasinya masih menggunakan jaringan lokal sehingga pada saat pelaporan data ke pusat masih menggunakan cara manual. Maka perlu dilakukan integrasi sistem agar mampu menyelesaikan permasalahan permasalahan yang terjadi pada saat pelaporan data ke pusat.
IMPLEMENTASI MICRO FRONTEND PADA PENGEMBANGAN APLIKASI WEB (BAPENDA WEB) Waluyo Jati Raharjo; Lintang Yuniar Banowosari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.18100

Abstract

Perkembangan aplikasi web telah melahirkan konsep microfrontend, di mana antarmuka pengguna dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang dikelola secara terpisah oleh tim pengembang yang berbeda. Pendekatan ini memungkinkan pengembangan yang lebih cepat, skalabilitas, dan pemeliharaan yang lebih mudah. Seiring dengan itu, arsitektur microservices juga telah mendapatkan perhatian dan menjadi objek penelitian penting dalam bidang ilmu informasi. Implementasi arsitektur microservices pada backend telah memberikan solusi yang baik. Oleh karena itu, muncul ide untuk menggabungkan pemisahan frontend dan backend dengan mengimplementasikan microservices pada frontend, mengubah aplikasi web dari SPA menjadi kombinasi banyak aplikasi frontend kecil. Hal ini dapat mengatasi masalah dalam pemeliharaan dan penyesuaian aplikasi web, serta mengurangi ketergantungan antar modul. Provinsi XYZ memiliki rencana untuk menerapkan microfrontend dalam pengembangan aplikasi web mereka yang saat ini masih menggunakan arsitektur monolitik.kratif tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.