Armi
Department of Medical Surgical Nursing, Muhammadiyah University of Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PREVALENSI DIABETIK NEUROPATI PERIFERAL (DPN) PADA PASIEN DM TIPE II DI INDONESIA: Associated Factors of The Prevalence of Peripheral Neuropathy Diabetic (DPN) Among DM Type II Patients in Indonesia Mila Sartika; Armi
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 2 (2023): JIKep | Juni 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i2.1553

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia, prevalensi diabetes di Indonesia meningkat secara signifikan selama 5 tahun terakhir. DPN adalah komplikasi yang paling umum di antara pasien dengan DM tipe II sementara, hanya studi terbatas yang membahas topik terkait tentang intervensi untuk mengurangi rasa sakit. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas senam tangan dan kaki terhadap nyeri pada penderita DM Tipe II. Metode: Quasy Experiment dengan desain pre-post test melibatkan kelompok kontrol dan intervensi. Penelitian ini berlokasi di bangsal rawat inap dua rumah sakit di Indonesia yang terletak di daerah pinggiran kota. Dua kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instrumen Skrining Neuropati Michigan (MNSI) dan Skor Analog Visual (VAS). Visual Analog Score (VAS. Sebanyak 38 responden yang terbagi dalam jumlah yang sama pada kelompok intervensi dan kontrol dengan masing-masing 19 responden. Hasil: Rata-rata skala nyeri pada minggu ke-1 sampai minggu ke-8 pengukuran mengalami penurunan secara bertahap dari awal hingga akhir pada kelompok intervensi. Berdasarkan hasil Friedman Test terdapat pengaruh penerapan hand and foot exercise terhadap proses penurunan nyeri pasien neuropati perifer diabetik pada kelompok intervensi (p<0,00). Hasil ini sejalan dengan hasil referensi jurnal yang dalam penilaian respon nyeri pada kedua kelompok. Kesimpulan: Intervensi ini dapat diimplementasikan pada pasien DM Tipe II sebagai salah satu manajemen nyeri dalam setting klinis,