Nur Amalina Sabdarrifa
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI PENGGUNAAN JAMU TRADISIONAL PADA MAHASISWA FARMASI UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS DI MASA PANDEMI COVID-19 Zulfiana Fitrianingrum Annas; Nur Amalina Sabdarrifa; Baiq Bismiranti Haris; Candra Eka Puspitasari
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia Vol 12 No 1 (2023): JPFI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51887/jpfi.v12i1.1420

Abstract

WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, China, pada tanggal 31 Desember 2019. Tanggal 7 Januari 2020 China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru dari coronavirus. Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas selama pandemi dengan mengonsumsi jamu tradisional. Jamu tradisional yang berbahan dasar jahe merah, kunyit, dan temulawak dapat meningkatkan sistem imun pada manusia serta mencegah tubuh dari infeksi virus COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan jamu tradisional pada mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 163 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner daring pada rentang waktu 15-23 Januari 2021. Kuesioner yang digunakan telah melalui uji validitas dan reliabilitas serta dinyatakan valid dan reliabel (r = 0,702). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 77,9% mahasiswa menyatakan jamu tradisional dapat menjaga daya tahan tubuh dan jumlah mahasiswa yang rutin mengonsumsi jamu tradisional sebanyak 9.8% mahasiswa. Penggunaan jamu tradisional selama masa pandemi COVID-19 untuk meningkatkan imunitas pada mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram sebesar 90,2% dimana konsumsi jamu didominasi oleh jamu kunyit sebanyak 45%. The WHO China Country Office reported a case of pneumonia of unknown etiology in Wuhan City, China, on December 31, 2019. On January 7, 2020, China identified the case as a new type of coronavirus. On March 11, 2020 WHO declared COVID-19 a pandemic. One of the efforts to increase immunity during the pandemic is by consuming traditional herbal medicine. Traditional herbs made from red ginger, turmeric, and temulawak can improve the immune system in humans and prevent the body from infection with the COVID-19 virus. This study aims to determine the use of traditional herbal medicine in students of the Pharmacy Study Program, Faculty of Medicine, University of Mataram to increase immunity during the COVID-19 pandemic. The method used in this research is descriptive with cross sectional design. The number of samples in the study were 163 students. Data collection was carried out using an online questionnaire in the period 15 to 23 January 2021. The questionnaire used had passed validity and reliability tests and was declared valid and reliable (r = 0.702). The results obtained in this study were 77.9% of students stated that traditional herbal medicine can maintain endurance and the number of students who regularly consumed traditional herbal medicine was 9.8% of students. The use of traditional herbal medicine during the COVID-19 pandemic to increase immunity in students of the Pharmacy Study Program, Faculty of Medicine, University of Mataram was 90.2% where the consumption of herbal medicine was dominated by herbal turmeric as much as 45%.