Salah satu karakteristik pada iklim tropis lembab adalah sinar matahari yang berlimpah, hal ini dapat mempengaruhi bangunan atau ruang-ruang dalam bangunan tersebut. Sinar matahari tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan pencahayaan alami pada bangunan sehingga dapat mengoptimalkan penerangan agar aktifitas manusia tidak terganggu. Tritisan yang ada di bukaan jendela pada rumah-rumah yang berada di iklim tropis adalah merupakan bagian dari sistem pembayangan sebagai bentuk respon terhadap sinar matahari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bahwa lebar tritisan pada bukaan dapat mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk kedalam sebuah ruangan pada bangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal-comparative yaitu mencari korelasi atau hubungan antara lebar tritisan dengan besarnya intensitas cahaya dengan menggunakan analisis korelasi bivariate. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur tingkat intensitas matahari dengan alat ukur light meter pada ruang dengan ukuran tritisan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh signifikan antara lebar tritisan dengan intensitas cahaya yang masuk ke dalam bangunan dan menunjukan bahwa semakin kecil lebar tritisan maka semakin besar tingkat pencahayaan alami pada sebuah ruangan.