Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A ANALYSIS OF THE NEED FOR PUBLIC GREEN OPEN SPACE IN THE DOWNTOWN AREA OF BANGGAI LAUT REGENCY: - Hendra Jultrisno Rusman
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 2 No. 2 (2023): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.706 KB) | DOI: 10.55114/siparstika.v2i2.505

Abstract

The Community and Regional Government are making improvements in the infrastructure sector in tandem with the growth in activity and population in the City Center Area of the Banggai Laut Regency. As a result, the forest area decreases, which affects the amount of clean air available near the city center. Therefore, 20% of the total area of metropolitan areas must be set aside for the building of green open spaces. Currently, there are four parks built by the regional government of Banggai Laut Regency, all of which are in Tinakin Laut Village. They are Cardinalfish Park, Santai Park, Pujasera Park, and City Park, all of which are in Lompio Village, and all of which can be used by the community, with the exception of Pujasera Park, which is currently in the planning stage. According to the study's findings, 6,914 km2 of green open space is required for development in the City Center Area, however only 10.163 km2, or 29.398% of the total area of the 34.57 km2 City Center region, has been developed. However, due to the pattern of population dispersion and activity, the distribution of green open space development surrounding the City Center Area is unequal.
A IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN MATERIAL SISA PADA PROYEK LANJUTAN PEMBANGUNAN TALUD BANDAR UDARA SYUKURAN AMINUDDIN AMIR LUWUK BANGGAI Hendra Jultrisno Rusman
Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako Vol 9 No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jstt.v9i2.576

Abstract

Saat ini, pembangunan Bandar Udara Syukuran Amiruddin Amir Luwuk Banggai sedang masiv dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai dengan tujuan untuk peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang transportasi udara dan salah satu yang dilakukan adalah melanjutkan pembangunan talud. Berdasarkan PPRI No. 22 Tahun 2021 dan PermenLHK No. 18 Tahun 2021, pengelolaan material sisa dapat dilakukan dengan menggunakan metode 4R yaitu (1) Reduce yaitu pengurangan, (2) Reuse yaitu penggunaan ulang, (3) Recycle yaitu mendaur ulang dan (4) Repair yaitu perbaikan. Tahapan pekerjaan meliputi pekerjaan bekesting, galian dan timbunan, pemasangan tulangan, pengecoran dan pekerjaan acian talud. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa semua tahapan pekerjaan menyebabkan timbulnya manerial sisa seperti semen, kayu, tanah, besi, pasir dan kerikil yang umumnya disebabkan karena kekeliruan dalam manajemen konstruksi dan manajemen anggaran. Untuk proses minimalisir adanya material sisa dilakukan dengan menggunakan metode reduce melalui manajemen konstruksi dan manajemen anggaran yang baik oleh pelaksana proyek. Pengelolaan material sisa yang dihasilkan seperti kayu, tanah, besi, pasir dan kerikil dilakukan dengan menggunakan metode reuse dan recycle sedangkan semen hanya dapat diminimalisir melalui proses reduce.