This Author published in this journals
All Journal JURNAL SMART ANKes
Novi Haryanti
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Di Poliklinik Bidokkes Polda Kepulauan Bangka Belitung Novi Haryanti
JURNAL SMART ANKes Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.151 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v2i1.4

Abstract

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul di negara berkembang seperti Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi dan beresiko mengalami masalah kesehatan apabila setelah dilakukan beberapa kali pengukuran, nilai tekanan darah tetap tinggi – nilai tekanan darah sistolik ? 140 mmHg atau diastolik ? 90 mmHg.Faktor resiko utama terjadinya hipertensi adalah usia, ras, jenis kelamin, obesitas, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan minuman beralkohol, serta faktor lain. Penelitianini bertujuan untuk mengetahuifaktor – faktor yang berhubungandengan kejadian hipertensi pada pasien di Poliklinik Polda Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan desaincross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien anggota Kepolisian yang berkunjung di Poliklinik Polda Kepulauan Bangka Belitung tahun yang berjumlah 4.973 pasien dengan sampel sebanyak 105.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dan di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi – square. Penelitian ini menyimpulkan faktor– faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien di Poliklinik Polda Kepulauan Bangka Belitung adalah umur (p=0,000), obesitas (p=0,010), dan kebiasaan merokok (p=0,002),sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin (p= 0,114) dan aktivitas olahraga (p=0,651) dan faktoryang paling dominan berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien di Poliklinik Polda Kepulauan Bangka Belitung adalah obesitas dengan nilai POR 11,608. Rekomendasi dari penelitianini, diharapkan bagi anggota kepolisian agar selalu menjaga pola makan supaya terhindar dari obesitas yang bisa menyebabkan hipertensi.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS AIR ITAM KOTA PANGKALPINANG Novi Haryanti
JURNAL SMART ANKes Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Juni 2019)
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.167 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v3i1.26

Abstract

Pendahuluan Penyakit diare merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak dibawah lima tahun (balita) dengan disertai muntah dan buang air besar encer, penyakit diare pada anak apabila tidak ditangani dengan pertolongan yang cepat dan tepat dapat mengakibatkan dehidrasi. Berdasarkan data dari Puskesmas Air Itam menunjukkan kejadian diare pada balita tahun 2016 sebanyak 358 kasus (17,67%), Tahun 2017 sebanyak 251 kasus (12,28%), dan pada Tahun 2018 sebanyak 295 kasus (14,25%), dan tahun 2019 dari bulan Januari – Juni sebanyak 158 kasus (21%). Penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan kejadian penyakit diare pada Balita di Puskesmas Air Itam Kota Pangkalpinang tahun 2019. Metode Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan uji Chi-square dan teknik pengambilan sampel secara random sampling,Populasi pada penelitian ini adalah Balita yang berkunjung ke Poli MTBS untuk berobat di Puskesmas Air Itam tahun 2019 dengan jumlah sampel 98 responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara ASI eksklusif (p= 0,003), pendidikan Ibu (p= 0,001), pengetahuan Ibu (p= 0,000), sikap (p= 0,015), dan status Imunisasi (p= 0,002), Faktor yang cenderung dominan berpengaruh adalah pengetahuan Ibu.Kesimpulan diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan secara rutin kepada masyarakat, khususnya Ibu untuk memberikan pengetahuan tentang diare, sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu tindakan preventif.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN POSYANDU BALITA PADA USIA 0-59 BULAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS GERUNGGANG Novi Haryanti
JURNAL SMART ANKes Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Desember 201
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.514 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v3i2.30

Abstract

Posyandu mempunyai manfaat terhadap masyarakat antara lain pertumbuhan balita pantau sehingga tidak menderita kurang gizi buruk, bayi dan anak balita mendapatkan vitamin A, bayi memperoleh imunisasi lengkap, stimulasi tumbuh kembang balita dengan menggunakan alat permainan edukatif di posyandu, mendeteksi dini tumbuh kembang, Pada tahun 2018 kunjungan Balita ke Posyandu antara lain : Kelurahan Air Kepala Tujuh sebanyak 136 Balita (73,5%), Kelurahan Bukit Merapen sebanyak 308 Balita (51,2%), Kelurahan Bukit Sari sebanyak 344 Balita (61,3%), Kelurahan Kacang Pedang sebanyak 373 Balita (61,3%), Kelurahan Taman Bunga sebanyak 139 Balita (54,5%), Kelurahan Tuatunu sebanyak 370 Balita (50,3%). Metode Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang pada tahun 2018 yang berjumlah 2.945 balita dengan jumlah sampel 105 responden. Data diperoleh dengan cara wawancara melalui kuesioner dan observasi di uji dengan Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukan faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan Posyandu Balita adalah peran kader (P=0.000, POR=3.450). faktor yang tidak berhubungan adalah pendidikan (P=0.543, POR=1.408), pengetahuan (P=0.507, POR=0.653), pekerjaan (P=1.000, POR=0.938).Kesimpulan Diharapkan untuk peran kader lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada ibu tentang posyandu balita baik itu di posyandu, rumah warga, atau balai desa sehingga ibu terpacu untuk membawa anaknya ke posyandu.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI PENTABIO BOOSTER PADA BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KACANG PEDANG KOTA PANGKALPINANG Novi Haryanti
JURNAL SMART ANKes Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Juni 2020)
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.555 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v4i1.32

Abstract

Pendahuluan Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi lanjutan / Booster diberikan pada Baduta terdiri atas Imunisasi terhadap penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Pneumonia dan meningitis,Hib), serta campak, Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi pentabio booster pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Kacang Pedang Kota Pangkalpinang tahun 2018. Metode Peneltian menggunakan survey analitik dengan rancangan/pendekatan studi Cross Sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah 224 anak baduta.di wilayah kerja Puskesmas Kacang Pedang, Sampel berjumlah 77 anak baduta. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Simple Random Sampling, Analisa data dilakukan secara bertahap yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi pentabio booster pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Kacang Pedang Kota Pangkalpinang. yaitu pengetahuan (p=0,005 POR = 4,533), pendidikan (p=0,019 POR = 3,503), sikap (p=0,015 POR =3,598),dukungan keluarga (p=0,009 POR =3,974) dan peran petugas kesehatan (p=0,514 POR =1,527) sedangkan faktor yang dominan adalah pengetahuan (POR=4,533). Kesimpulan Disarankan untuk Dinkes Kota Pangkalpinang agar bisa memberikan informasi tentang imunisasi pentabio booster berupa poster, flip chart sehingga dapat menambah informasi bagi ibu-ibu dengan harapan mereka aktif datang ke posyandu untuk memberikan imunisasi pentabio boster kepada anaknya