Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN SECARA KOLABORATIF Vera Kristiana Ariin; Edi Rohendi; Tuti Istianti
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 8, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.039 KB) | DOI: 10.17509/cd.v8i1.10555

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan pada permasalahan yang ditemukan oleh peneliti mengenai kurang berkembangnya perkembagan sosial anak terutama pada hal kerjasama dan interaksi dengan teman di sekolah TK Sukahaji kelompok B. Subjek penelitian sebanyak 13 anak, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Tujuan penelitian tersebut adalah (1) untuk meningkatkan perkembangan sosial anak melalui metode bermain secara kolaboratif, (2) untuk mengetahui hasil perkembangan sosial anak melalui metode bermain secara kolaboratif. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu dengan bermain diantaranya permainan memasukan pensil ke botol, pindah sarung, galah asin, puzzle, bakiak dan lain-lain yang dilakukan secara berkelompok yang didalamnya terdapat interaksi antar anak dalam kelompok. Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi anak dalam mengembangkan berbagai keterampilan anak. Bermain secara kolaboratif memberikan kesempatan kepada anak untuk bekerjasama dan berinteraksi dalam kelompok. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Elliot, yakni terdiri dari 3 siklus dan 9 tindakan. Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa teknik yakni observasi guru, observasi anak, wawancara anak, penilaian proses, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan pada hasil penelitian serta direfleksikan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (l)meningkatkannya perkembangan sosial anak melalui metode bermain secara kolaboratif, (2) hasil perkembangan sosial anak meningkat setelah diterapkannya metode bermain secara kolaboratif, rata-rata kelas pada siklus 1 yaitu 1,78 meningkat pada siklus 2 rata-rata kelas menjadi 2,09 dan rata-rata kelas siklus 3 mengalami peningkatan menjadi 2,69. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa menggunakan metode bermain secara kolaboratif dapat meningkatkan perkembangan sosial anak. Diharapkan semua pihak sadar pentingnya pencapaian perkembangan sosial pada anak, karena dengan optimalnya perkembangan sosial pada anak, maka aspek perkembangan lainnya pun berkembang secara optimal.Kata Kunci: Perkembangan Sosial Anak, Bermain, Kolaboratif
PENGEMBANGAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK MELALUI KEGIATAN COOKING CLASS Halimatussadiah -; Edi Rohendi; Leli Halimah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 8, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.53 KB) | DOI: 10.17509/cd.v8i1.10552

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengembangan karakter tanggung jawab anak di dalam lingkungan sekolah yang kurang optimal seperti hal anak tidak menyimpan kembali barang-barang yang telah digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pengembangan kemampuan bertanggung jawab anak melalui kegiatan cooking class pada anak kelompok B di TK Mutya Agni. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas model John Elliot yang dilaksanakan tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga tindakan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, penilaian peforma, catatan lapangan, catatan anekdot, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) penggunaan bahan-bahan sesuai petunjuk, 2) menyelesaikan tugas sampai selesai, 3) menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, 4) mengikuti aturan selama kegiatan cooking class, 5) merapihkan alat, tempat, dan bahan yang telah digunakan. Kelima indikator tersebut mengalami peningkatan pada setiap siklusnnya. Hasil presentasi pengembangan karakter tanggung jawab anak pada siklus I sebesar 0 % hal ini dikarenakan anak masih pada tahap BSH, pada siklus II sebesar 50,42 %, dan pada siklus III sebesar 89,89 %. Karakter tanggung jawab anak meningkatkan setelah diberikan kegiatan cooking class. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan karakter anak. Kata Kunci : karakter tanggung jawab anak, cooking class, taman kanak-kanak, PTK