Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kesepian Dan Kesejahteraan Psikologis Pada Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Ambon Marshanda Mozes; Arthur Huwae
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.1829

Abstract

Pada kenyataannya, menjadi remaja yang harus menjalani kehidupan selama bertahun-tahun di lembaga pemasyarakatan bukanlah hal yang mudah. Perubahan pola hidup sebelum berada di lembaga pemasyarakatan tentunya dapat menjadi tekanan tersendiri bagi mereka yang menjalaninya. Tekanan inilah yang cenderung mengakibatkan remaja menyikapi apa yang terjadi dalam kehidupannya secara negatif sehingga memunculkan perasaan-perasaan negatif dalam dirinya seperti kecemasan, stres, dan kesepian. Ketika remaja belum dapat terbebas dari perasaan negatif yang membelenggu dirinya, hal ini dapat menunjukkan bahwa remaja tersebut memiliki kesejahteraan psikologis yang tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan kesejahteraan psikologis pada remaja di LAPAS Kelas II dan LPKA Kelas II Ambon. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Sebanyak 39 remaja yang berusia 12-21 tahun serta berada di LAPAS Kelas II dan LPKA Kelas II Ambon menjadi partisipan dalam penelitian ini yang diambil menggunakan teknik sampel jenuh. Pengukuran penelitian menggunakan UCLA Loneliness Scale (Third version) (α = 0,817) dan Ryff Psychological Well-Being Scale  (α = 0,922). Metode analisis data penelitian menggunakan uji correlation product moment dari Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara kesepian dengan kesejahteraan psikologis (r = -0,269 dan sig. = 0,049 (p<0,05) ). Hal ini mengindikasikan bahwa kesepian menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan rendahnya kesejahteraan psikologis remaja di LAPAS dan LPKA Kelas II Ambon. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu adanya tindak lanjut dari instansi untuk memperhatikan perkembangan anak/warga binaan dengan menyediakan program-program yang dapat membantu remaja membangun hubungan sosial antar sesama anak/warga binaan agar remaja terhindar dari perasaan sepi, sehingga bisa melihat diri dan lingkungannya dengan lebih positif.