Kejadian anemia pada remaja menjadi salah satu perhatian pemerintah saat ini terutama remaja putri yang masuk dalam salah satu kelompok rawan menderita anemia. Hal ini dibuktikan dengan tingginya prevalensi anemia pada remaja putri hingga mencapai 53,7% di negara berkembang pada tahun 2019. Anemia dikalangan remaja putri memilki resiko yang besar untuk menderita anemia pada saat kehamilan dan mempunyai resiko tinggi untuk sehingga beresiko menyebabkan kematian ibu. Tidak hanya itu, dampak dari anemia juga beresiko pada sang anak yang dapat menyebabkan calon ibu melahirkan bayi prematur, atau bayi yang lahir dengan berat badan dibawah normal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kejadian anemia pada remaja putri khususnya remaja putri usia 12-18 tahun di Kelurahan Sambuli Kecamatan Nambo Kota Kendari yang merupakan salah satu wilayah pesisir di Kota Kendari. Metode penelitian yang digunakan yakni kuantitatif yang bersifat observasional dengan desain penelitian yang dipilih yaitu cross-sectional. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara proportionate stratified random sampling sehingga jumlah sampel sebanyak 74 orang usia 12-18 tahun. Analisis yang digunakan yakni analisis bivariat melaui uji Chi-Square menggunakan SPSS versi 25. Penelitian ini memperoleh hasil remaja putri menderita anemia sebanyak 16% dan 58% remaja putri tidak anemia dengan nilai yang diperoleh pengetahuan (p-value = 0,030), pola makan (p-value = 0,000),siklus menstruasi (p-value = 0,000), riwayat penyakit (p-value = 0,202) dan konsumsi tablet tambah darah (p-value = 0,238). Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan pengetahuan, pola makan dan siklus menstruasi dengan kejadian anemia, sedangkan tidak terdapat hubungan antara riwayat penyakit dan konsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada remaja putri. Kata Kunci: Anemia, Hemoglobin, Remaja Putri 12-18 Usia Tahun