Novi Prawitasari
Lembaga Administrasi Negara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Sentimen Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa pada Twitter Melalui Penggunaan Metode Naive Bayes Classifier Ricky Noor Permadi; Novi Prawitasari; Maya Retno Sari
Sospol : Jurnal Sosial Politik Vol. 9 No. 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jurnalsospol.v9i1.25900

Abstract

Tuntutan para kepala desa untuk mendapatkan penambahan masa jabatan dari 6 tahun menjadi 9 tahun pada setiap periodenya menuai beragam pendapat dari berbagai kalangan, tidak terkecuali para pengguna Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sentimen masyarakat terhadap isu perpanjangan masa jabatan kepala desa berdasarkan tweet masyarakat pengguna Twitter di Indonesia. Proses pengambilan data berupa tweet pengguna Twitter dilakukan menggunakan perangkat lunak open source bernama RapidMiner. Data yang dikumpulkan berupa opini publik yang berbahasa Indonesia dengan kata kunci “kepala desa”. Analisis sentimen menggunakan metode Naive Bayes Classifier untuk menganalisis tingkat sentimen terhadap data tweet yang telah dikumpulkan. Hasil klasifikasi menunjukan bahwa sentimen negatif lebih mendominasi daripada sentimen positif dan sentimen netral. Beberapa tanggapan pengguna twitter merasa bahwa perpanjangan masa jabatan kepala desa dapat merusak demokrasi di tingkat lokal (desa). Analisis sentimen menggunakan data dalam jumlah besar (big data) dapat menggambarkan tingkat keinginan publik terhadap sebuah wacana kebijakan yang tengah viral di media sosial. Sedangkan bagi pembuat kebijakan, hasil analisis sentimen dapat menjadi pertimbangan dalam menyusun dan merumuskan sebuah kebijakan yang lebih berpihak kepada aspirasi masyarakat banyak.
Penilaian Kebutuhan Peningkatan Kompetensi Bagi Pemangku Jabatan Fungsional Tertentu Novi Prawitasari; Dewi Sartika
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Kebijakan Pembangunan
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47441/jkp.v15i2.128

Abstract

JFT is required to be able to produce scientific papers to support the Credit Score (AK). However, scientific papers produced are still relatively minimal, due to the lack of competence in writing scientific papers. The purpose of this study is to analyze the needs in writing scientific papers by JFT in East Kalimantan Province. This type of research is quantitative with data collection techniques through surveys using an online questionnaire. The research respondents consisted of lecturers, widyaiswara, and researchers. Data were analyzed descriptively using a frequency table. 24.2% of respondents stated that the biggest obstacle in scientific writing is the preparation of design research, preparation of research instruments (21.1%), determining research method (27.6%), the collection and data processing (12.7%), and conducting data analysis and drawing conclusions (8.3%). The need for developing scientific writing capacity for JFT is a competency-based training and hands-on practice, building a scientific writing innovation, and utilizing writings from senior researchers how to write a scientific journal. Keywords: Competency Improvement, Scientific Writing, Specialized Functional Officer ABSTRAK Pemangku Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) disyaratkan harus mampu menghasilkan karya tulis ilmiah agar dapat menunjang penambahan Angka Kredit (AK). Akan tetapi karya tulis ilmiah yang dihasilkan masih terbilang minim, hal ini disebabkan kurangnya kompetensi para JFT dalam menulis karya ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan pengembangan kapasitas dalam penulisan makalah ilmiah oleh JFT di Provinsi Kalimantan Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data melalui survei menggunakan form kuesioner online. Responden penelitian terdiri atas dosen (20 orang), widyaiswara (20 orang), dan peneliti (50 orang). Data dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel frekuensi. Berdasarkan hasil análisis data, 24,2% responden menyatakan kendala terbesar dalam penulisan ilmiah adalah penyusunan desain riset (proposal riset), penyusunan instrumen penelitian (21,1%), menentukan metode penelitian yang tepat (27,6%), tahap pengumpulan dan pengolahan data (12,7%), melakukan analisis data dan menarik kesimpulan (8,3%), serta kendala lainnya sebanyak 6,2%. Kebutuhan pengembangan kapasitas menulis ilmiah bagi JFT dalam penelitian ini adalah pelatihan berbasis kompetensi dan praktik langsung (dibantu oleh mentor yang kompeten dan berpengalaman), membangun budaya inovasi penulisan (penelitian) ilmiah, serta memanfaatkan tulisan/jurnal dari peneliti senior tentang tahapan penelitian dan tata-cara penulisan jurnal ilmiah. Kata Kunci: Peningkatan Kompetensi, Penulisan Ilmiah, Jabatan Fungsional Tertentu