Sistem rujukan ibu dan bayi secara umum belum pernah dievaluasi. Prosedur diagnostik berulang, tidak ada sistem rujukan, dan penumpukan pasien di rumah sakit sebagian keluhan sistem rujukan dalam kasus rujukan dokter umum yang biasanya dicirikan sebagai "rujukan" atau "selalu merujukâ€. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang rujukan maternal dan neonatal di unit pelaksana teknis rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor penyebab rujukan maternal dan neonatal di Unit Pelaksana Teknis RSUD Undata Palu. Penelitian ini menggunakan rancangan deskripsi eksploratif dengan populasi semua kasus rujukan maternal dan neonatal periode tahun 2020-2021. Total sampel 210 responden maternal dan 233 responden neonatal. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Rujukan kasus maternal 44 kasus (2020) pada kehamilan muda dan 32 kasus (2021). Rujukan kehamilan lanjut terdapat 33 kasus (2020) dan 21 kasus (2021). Pada kehamilan muda kasus pre eklampsia mendominasi kasus rujukan yaitu 63% (2020) dan 43,7% (2021). Sedangkan pada kehamilan lanjut rujukan maternal didominasi ketuban pecah dini yaitu 69,6% (2020) dan 80,5% (2021). Rujukan kasus maternal pada persalinan 18 kasus (2020) dan 14 kasus (2021) yang didominasi kasus malposisi masing-masing 60% (2020) dan 70% (2021). Rujukan kasus neonatal pada tahun 2020 sebanyak 127 kasus, 2021 sebanyak 106 kasus rujukan terbanyak adalah kasus cacat kongenital 29% (2020) dan 23% (2021). Sedangkan BBLR 21% (2020) dan 12% (2021). Simpulan bahwa penyebab rujukan maternal pada kehamilan muda, yaitu Pre/Eklampsia, Abortus, Hipertensi dalam kehamilan dan Molahidatidosa. Sedangkan pada kehamilan lanjut disebabkan karena ketuban pecah dini, plasenta previa, solution plasenta dan IUFD.