Helmia Khalifa Sina
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL PENGUATAN KELEMBAGAAN USAHA MIKRO DAN KECIL UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN Muzakar Isa; Liana Mangifera; Aflit Nuryulia Praswati; Helmia Khalifa Sina; Agus Wahyudi; Agus Suwondo; Wawan Kurniawan
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 7 No 1 (2023): June 2023
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v7i1.221

Abstract

Micro and small businesses have an important role in alleviating community poverty at the village level. This study aims to identify the potential and problems of micro and small enterprises, formulate strategies for developing micro and small enterprises, and develop models for strengthening business institutions for poverty alleviation at the village level. This research use desciptive qualitative approach. The research was conducted in Sragen Regency, Central Java Province. Sragen Regency has 51 poor villages, 208 kelurahan/village. This study uses primary data obtained from structured interviews and FGDs. Structural interviews were conducted with micro and small business actors in poor villages to obtain in-depth results. FGDs were conducted with Village Leaders, Community Leaders, District Leaders, and regional organozation regarding the development of micro and small businesses in Sragen Regency. Data analysis used descriptive analysis and content analysis. The results of the analysis show that poor villages in Sragen Regency have various potentials that can be developed as natural tourism villages and pre-employment villages. The strategy for developing micro and small businesses in poor villages can be carried out through increasing the promotion of tourism destinations as well as developing a creative economy and developing tourist area amenitie; increasing the production and marketing of micro and small enterprises; and increased production and productivity of the agricultural and fishery and animal husbandry sectors. The model for developing micro and small businesses in poor villages should be carried out through strong institutional strengthening involving all relevant stakeholders, namely universities, local governments, business actors, associations/societies, and community leaders.
MODEL PENGUATAN KELEMBAGAAN USAHA MIKRO DAN KECIL UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN Muzakar Isa; Liana Mangifera; Aflit Nuryulia Praswati; Helmia Khalifa Sina; Agus Wahyudi; Agus Suwondo; Wawan Kurniawan
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 7 No 1 (2023): June 2023
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v7i1.221

Abstract

Usaha mikro dan kecil memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan masyarakat di tingkat desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan pemasalahan usaha mikro dan kecil, merumuskan strategi pengembangan usaha mikro dan kecil, serta menyusun model penguatan kelembagaan usaha untuk pengentasan kemiskinan di tingkat desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sragen memiliki 51 desa miskin dari 208 kelurahan/desa. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara terstruktur dan FGD. Wawancara struktur dilakukan terhadap pelaku usaha mikro dan kecil di desa miskin untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam. FGD dilakukan terhadap Pimpinan Desa, Tokoh Masyarakat, Pimpinan Kecamatan, dan organisasi perangkat adaerah yang terkait pengembangan usaha mikro dan kecil di Kabupaten Sragen. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan konten analisis. Hasil analisis menunjukkan Desa miskin di Kabupaten Sragen dapat dikembangkan menjadi desa wisata alam dan desa preuner. Strategi pengembangan usaha mikro dan kecil di desa miskin dapat dilakukan melalui peningkatan promosi destinasi pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan amenitas kawasan; peningkatan produksi dan pemasaran usaha mikro dan kecil; dan peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian dan perikanan serta peternakan. Model pengembangan usaha mikro dan kecil di desa miskin hendaknya dilakukan melalui penguatan kelembagaan yang kuat yang melibatkan selurtuh stakeholders terkait, yaitu perguruan tinggi, pemerintah daerah, pelaku usaha, asosiasi/paguyuban, dan tokoh masyarakat.
MODEL PENGUATAN KELEMBAGAAN USAHA MIKRO DAN KECIL UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN Muzakar Isa; Liana Mangifera; Aflit Nuryulia Praswati; Helmia Khalifa Sina; Agus Wahyudi; Agus Suwondo; Wawan Kurniawan
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 7 No 1 (2023): June 2023
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v7i1.221

Abstract

Usaha mikro dan kecil memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan masyarakat di tingkat desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan pemasalahan usaha mikro dan kecil, merumuskan strategi pengembangan usaha mikro dan kecil, serta menyusun model penguatan kelembagaan usaha untuk pengentasan kemiskinan di tingkat desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sragen memiliki 51 desa miskin dari 208 kelurahan/desa. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara terstruktur dan FGD. Wawancara struktur dilakukan terhadap pelaku usaha mikro dan kecil di desa miskin untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam. FGD dilakukan terhadap Pimpinan Desa, Tokoh Masyarakat, Pimpinan Kecamatan, dan organisasi perangkat adaerah yang terkait pengembangan usaha mikro dan kecil di Kabupaten Sragen. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan konten analisis. Hasil analisis menunjukkan Desa miskin di Kabupaten Sragen dapat dikembangkan menjadi desa wisata alam dan desa preuner. Strategi pengembangan usaha mikro dan kecil di desa miskin dapat dilakukan melalui peningkatan promosi destinasi pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan amenitas kawasan; peningkatan produksi dan pemasaran usaha mikro dan kecil; dan peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian dan perikanan serta peternakan. Model pengembangan usaha mikro dan kecil di desa miskin hendaknya dilakukan melalui penguatan kelembagaan yang kuat yang melibatkan selurtuh stakeholders terkait, yaitu perguruan tinggi, pemerintah daerah, pelaku usaha, asosiasi/paguyuban, dan tokoh masyarakat.