Tradisi kedermawanan umum dan lumrah kita jumpai dalam setiap peradaban dan budaya manusia di seluruh belahan dunia. Praktik filantropi sebagai upaya meringankan beban dan meningkatkan kesejahteraan bagi sesama. Hal tersebut menjadikan pemahaman filantropi dalam tradisi Islam berakar kuat melalui adanya perintah zakat, infak, sedekah dan wakaf. Melalui perjalanan filantropi Islam di Indonesia, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Denpasar Timur telah lama mengembangkan bentuk praktik filantropi Islam. Mengacu pada fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk praktik filantropi Islam pada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Denpasar Timur serta respon masyarakat Denpasar Timur dengan adanya praktik filantropi Islam tersebut. Permasalahan penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori fungsional struktural. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif interpretatif di mana pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil temuan penelitian ini dipilah menjadi tiga bagian. Pertama, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Denpasar Timur dalam bentuk praktik filantropi Islam, pemberdayaan serta sikap dan tindakan mengelola juga menyalurkan dana filantropi Islam. Kedua, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Denpasar Timur bersama Pimpinan Cabang Aisyiyah Denpasar Timur serta LazisMu Denpasar Timur membangun kekuatan dan solidaritas organisasi. Ketiga, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Denpasar Timur dalam perannya sebagai organisasi atau lembaga keagamaan terkait hubungan interaksi dan komunikasi dengan lingkungan sekitar, lembaga adat maupun instansi pemerintah.