The world is in a difficult situation. There are several incidents that occur continuously in various countries such as Covid which last very long and cause a lot of suffering. In various places, there are earthquakes, floods, landslides, landslides, weather that is increasingly difficult to predict, and living conditions that are increasingly individualistic. Thinking about this naturally raises the question of whether the “world,” is coming to an end. Mark 13:24-32 which is described in apocalyptic literary form speaks of the coming of the Son of Man which is described in apocalyptic literary form as the time leading up to God's final judgment. The purpose of writing is to explain the conditions faced in the form of difficulties leading to God's judgment and to give hope to the faithful who are suffering at this time to stick to God. The research method is descriptive-theological, namely investigating data in the Bible specifically about the coming of the Son of Man which is explained in contextAbstrakDunia sedang berada dalam situasi yang yang sulit. Ada beberapa Kejadian yang terjadi secara berkesinambungan di berbagai Negara seperti Covid yang berlangsung sangat panjang dan menimbulkan banyak penderitaan. Diberbagai tempat ada gempa, banjir, tanah lonsor, longsor cuaca yang semakin sulit diprediksi, dan keadaan hidup yang makin individualisme. Memikirkan hal tersebut tentu muncul pertanyaan apakah “dunia,” sedang menuju titik akhir. Markus 13:24-32 yang digambarkan dalam bentuk sastra apokaliptik berbicara tentang kedatangan Anak Manusia ya ngdigambarkan dalam bentuk sastra apokaliptik masa-masa menuju penghakiman terakhir Allah. Tujuan penulisan untuk menjelaskan keadaan yang dihadapi dalam bentuk kesulitan-kesulitan menuju penghakiman Allah dan memberikan harapan bagi umat beriman yang menderita saat ini agar tetap berpaut kepada Tuhan. Metode penelitian dengan deskriptif-teologis, yaitu menyelidiki data yang ada dalam Alkitab secara khusus tentang kedatangan Anak Manusia yang dijelaskan secara konteks.