Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENETAPAN KADAR FENOLIK DAN FLAVONOID FRAKSI DAUN INSULIN (Smallanthus sonchifolius) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Alip Desi Suyono Saputri; Muhammad Sa'ad
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol. 6 No. 1 (2023): Vol 6 No 1
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pmj.v6i1.48197

Abstract

Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya alam nabati yang banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan. Salah satunya tanaman insulin (Smallanthus soncifolius). Tanaman insulin memiliki kandungan senyawa kimia yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh (Amanatie et al., 2015). Antara lain flavonoid dan fenol, yang bertanggungjawab terhadap aktivitas antibakteri pada bakteri Staphylocpcus aureus dengan diameter zona hambat sebesar 2,528 mm pada konsentrasi 15% (Ramonah et al., 2020). Tujuan penelitian untuk mengetahui kadar total flavonoid dan fenolik dari fraksi air, etil asetat dan n-heksan pada daun insulin. Metode penetapan kadar flavonoid dan fenolik total menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 350-500nm untuk senyawa flavonoid dan 760nm untuk senyawa fenolik serta operating time pada 0 sampai 60 menit. Baku pembanding yang digunakan penelitian ini yaitu asam galat sebagai baku penetapan kadar fenolik dan kuersetin sebagai baku penetapan kadar flavonoid total. Hasil penelitian diperoleh kadar fenolik pada fraksi n-heksan sebesar 0,45975 mgGAE/100ml, etil asetat sebesar 0,716428 mgGAE/100ml dan fraksi air sebesar 0,37866 mgGAE/100ml dengan. Kadar flavonoid total dari fraksi etil asetat, sebesar 4,20964 % mgQE/100ml, fraksi n-Heksan yaitu 4,02734% mgQE/100ml dan fraksi air yaitu 3,66276 mgQE/100ml. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan kadar flavonoid total dan fenolik tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat dibandingkan dengan fraksi lainnya.
Penetapan Kadar Flavonoid dan Fenolik Total Ekstrak Etanol Kasar dan Terpurifikasi Herba Suruhan (Peperomia Pellucida) Muhammad Sa'ad; Alip Desi Suyono Saputri; Susi Rahmawati
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 4 (2023): Jurnal Farmasetis: November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i4.1650

Abstract

Salah satu bahan alam yang diketahui memiliki aktifitas antidiabetes adalah tanaman suruhan (Peperomia pellucida). Kandungan metabolit sekunder polifenol, flavonoid, alkaloid dan tanin dalam tanaman suruhan diduga berperan sebagai antidiabetes dengan berbagai mekanisme. Penelitian yang telah ada, menunjukkan potensi dan peluang tanaman suruhan menjadi sediaan herbal untuk penanganan diabetes. Namun belum ada penelitian yang melakukan purifikasi terhadap ekstrak tanaman suruhan. Purifikasi ekstrak diketahui dapat meningkatkan kadar zat aktif, sehingga aktifitas farmakologis zat aktif tersebut juga meningkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar flavonoid dan fenol total pada ekstrak kasar dan purifikasi herba suruhan. Purifikasi menggunakan metode LLE (Liquid-liquid extraction) dengan pelarut n-Heksana. Penetapan kadar flavonoid dan fenol total dilakukan dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometri UV-Visibel dengan baku kuersetin untuk flavonoid dan baku asam galat untuk fenolik. Hasil penelitian didapatkan kadar flavonoid pada ekstrak kasar dan ekstrak terpurifikasi berturut-turut sebesar 6,556+0,0716 mgQE/g dan 9,041+0,1490 mgQE/g (p<0,05). Kadar fenol total pada ekstrak kasar dan ekstrak terpurifikasi berturut-turut sebesar 16,520+0,1304 mgGAE/g dan 16,653+0,2159 mgGAE/g (p>0,05). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kadar flavonoid pada ekstrak kasar dan ekstrak terpurikasi. Sedangkan kadar fenol total tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ekstrak kasar dan ekstrak terpurifikasi. Perlu dilakukan penelitian yang menguji aktifitas farmakologis yang membandingkan ekstrak kasar dan terpurifikasi.
Smallanthus sonchifolius Penetapan Kadar Flavonoid Total Rebusan Dan Seduhan Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis: Determination of Total Flavonoid Levels Decoction and Stew of Insulin Leaves (Smallanthus sonchifolius) Using UV-Vis Spectrophotometry Method Alip Desi Suyono Saputri; Agustin Hani Murniasari
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun insulin memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antibakteri, antivirus dan antikanker. Rebusan dan seduhan merupakan metode yang sering digunakan masyarakat untuk mengolah obat bahan alam karena teknik tersebut dinilai cukup mudah dan sederhana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penetapan kadar flavonoid total rebusan dan seduhan daun insulin (Smallanthus sonchifolius) dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan untuk mengetahui perbandingan hasil kadar flavonoid total antara rebusan dan seduhan daun insulin dengan menggunakan analisis One Way Anova. Metode identifikasi senyawa flavonoid pada sampel daun insulin menggunakan metode Wilstater Cyanidin dan metode pereaksi AlCl3. Penetapan kadar dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 431,5 nm dan operating time pada menit ke 33. Baku pembanding yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuersetin. Hasil penetapan kadar flavonoid total rebusan didapatkan hasil 13,3496 mgQE/100 ml dengan %KV 0,1016% dan untuk seduhan 16,0225 mgQE/100 ml dengan %KV 0,0407% sehingga metode penyarian flavonoid yang maksimal terdapat pada seduhan. Untuk Uji Test Homogeneity of Variences didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,231 > 0,05. Uji Anova didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 yaitu < dari 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rebusan dan seduhan daun insulin.
Kajian Etnofarmasi Penggunaan Tumbuhan Obat Sebagai Alternatif Pengobatan Asam Urat Oleh Masyarakat Suku Osing Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur Sari Murdianningsih; Alip Desi Suyono Saputri; Truly Dian
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat suku Osing di Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur merupakan salah satu Dusun yang masih menggunakan tumbuhan obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit secara turun temurun. Di Dusun Krajan penyakit asam urat masuk dalam kategori 5 besar penyakit yang sering terjadi pada tahun 2020-2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran etnofarmasi penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan asam urat yang dilakukan di masyarakat Suku Osing Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling melalui wawancara open-ended interview pada masyarakat suku Osing Dusun Kedaleman, Kemiren, Glagah, Banyuwangi dengan menggunakan lembar informasi informan. Hasil wawancara yang dilakukan pada masyarakat suku Osing, diperoleh sebanyak 23 informan.Tumbuhan yang digunakan sebagai alternatif pengobatan asam urat dilakukan analisis dengan menggunakan Fidelity Level (FL) untuk menghitung tumbuhan yang paling banyak digunakan dan di dapatkan hasil paling tinggi yaitu nilai 100% adalah daun salam dan rimpang kunyit (jika nilai FL mendekati atau 100% maka semakin banyak tumbuhan yang digunakan). Serta menganalisis nilai Plant Part Value (PPV) untuk menghitung bagian tumbuhan yang banyak digunakan yang didapatkan hasil daun 67%, rimpang 22% dan bunga 11%.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL DARI FRAKSI – FRAKSI DAUN INSULIN (Smallathus sonchifolius) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Alip Desi Suyono Saputri; Ndaru Septiani Besthari
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 3 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman cengkeh (Syzigium aromatocum) merupakan tanaman perkebunan atau industri yang dipergunakan untuk pengobatan, makanan dan minuman. Ekstrak bunga cengkeh memiliki aktivitas biologi sebagaiantibakteri, antijamur, insektisida dan antioksidan. Salah satu senyawa yang memiliki aktivitas tersebut yaitualkaloid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar alkaloid total ekstrak kasar dan ekstrak terpurifikasibunga cengkeh dengan menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Metode identifikasi senyawa alkaloidpada ekstrak kasar dan ekstrak terpurifikasi bunga cengkeh dengan metode pereaksi Mayer, Wagner danDragendroff. Penetapan kadar dilakukan dengan metode Spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 279nm dan operating time menit ke-37. Baku pembanding yang digunakan yaitu kafein. Hasil penetapan kadaralkaloid total ekstrak kasar bunga cengkeh didapatkan hasil yaitu 6,806%b/b dengan %KV 2,7882%, dan untukekstrak terpurifikasi bunga cengkeh yaitu 7,675%b/b dengan %KV 1,5834%, sehingga ekstrak bunga cengkehyang memiliki kadar alkaloid tertinggi terdapat pada ekstrak terpurifikasi bunga cengkeh. Untuk Uji TestHomogenity of Variences didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,377 > 0,05. Uji Anova didapatkan nilaisignifikansi sebesar 0,003 < 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara ekstrakkasar dan ekstrak terpurifikasi bunga cengkeh.