Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Optimasi Budidaya Jeruk dan Sayuran di Kelompok Tani Sion, Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten Timor Tengah Selatan Mayavira V. Hahuly; Agnes V. Simamora; Petronela S. Nenotek; Agustina Etin Nahas; Yosep Seran Mau; Herianus J. D. Lalel; Widasari Bunga
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 17 No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v17i1.12034

Abstract

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Tani Sion dalam budidaya tanaman Jeruk dan sayuran. Kelompok tani “Sion” berada di Dusun Upan, Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kondisi budidaya tanaman jeruk pada umumnya sudah cukup baik, misalnya sudah dipasang perangkap lalat buah. Namun demikian, habitus pohon jeruk cukup rimbun karena tidak dipangkas. Petani masih belum menyadari pentingnya pemangkasan pembentukan kanopi. Kondisi budidaya sayuran masih perlu dioptimalkan, antara lain dengan membuat tempat rambatan dalam budidaya labu siam. Petani juga belum memanfaatkan mulsa plastik dalam budidaya sayuran semusim guna efisiensi sumber daya air dan tenaga kerja dalam pengendalian gulma. Berdasarkan kondisi di kelompok tani Sion tersebut, maka melalui kegiatan PKM ini dilakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan pemangkasan tanaman jeruk, memperbaiki budidaya labu siam melalui pembuatan tempat merambatnya tanaman tersebut, penyuluhan tentang peranan mulsa dalam budidaya sayuran, dan pengaplikasiannya. Pada akhir kegiatan, para anggota kelompok tani telah mendapat pengetahuan dan keterampilan dalam hal pemangkasan dan perawatan tanaman jeruk, perbaikan budidaya labu siam melalui pembuatan tempat merambat tanaman dari bambu, serta penyadaran petani tentang manfaat mulsa plastik serta aplikasinya dalam budidaya sayuran. Secara keseluruhan, petani sangat antusias dan menerima introduksi teknologi yang disampaikan
Jumlah Populasi Imago Sitophilus oryzae  L. dan Intensitas Kerusakan pada Beberapa Jenis Beras Asal Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur  Veronika Munde; Titik Sri Harini; Petronella S. Nenotek; Zainal Abidin; Yosep Seran Mau
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 8 (2023): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i8.2956

Abstract

This study aimed to determine the S. oryzae imago number and the level of damage intensity it caused on grains of several rice varieties in Mauponggo District, Nagekeo Regency. The study was conducted at the Pest Laboratory of the Faculty of Agriculture, Nusa Cendana University. The study was laid out in a completely randomized design consisting of five rice varieties as treatments, each was four replicates. A rice grain of 100 grams was put into a plastic jar and infested with a uniform five pairs of S. oryzae. Observed variables included grain water content, number of S. oryzae imago and the percentage of grain weight loss as a measure of damage intensity. Data were subjected to analysis of variance, followed by an Honest Significant Post hoc test at a 0.05 % significance level. The study results showed significant differences among tested rice varieties in both imago populations as well as the level of grain weight loss. IR 64 variety showed the lowest number of imago of S. oryzae and also the lowest grain weight loss while local red and black rice were the highest in both the number of imago and grain weight loss at eight weeks after S. oryzae infestation.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS LABORATORIUM LAHAN KERING KEPULAUAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Fadlan Pramatana; Yosep Seran Mau; I G. B. Adwita Arsa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17113

Abstract

Kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat telah memacu perubahan berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi ini sangat berdampak salah satunya pada bidang pendidikan yang ditandai dengan teknologi pembelajaran berbasis online, mobile, multimedia, sarana informasi, interaksi, hingga media promosi. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemudahan akses terhadap berbagai informasi dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi informasi telah dimanfaatkan berbagai lembaga untuk perbaikan kualitas pengelolaan dan kinerja lembaga. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lahan kering Kepulauan (LLKK) Universitas Nusa Cendana (Undana) merupakan salah satu laboratorium pendukung kegiatan Tri-Dharma civitas Undana melalui sistem kerjasama dan memiliki lahan yang menghasilkan produk-produk hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk berbagai platform media sosial lembaga UPT. LLKK sebagai sistem informasi dan mengembangkan pengelolaan website sebagai sistem informasi. Metode yang digunakan berupa pengelolaan media sebagai sistem informasi untuk meningkatkan kinerja UPT. LLKK dengan pembentukan platform media sosial, pengelolaan website, penerapan, dan tahap evaluasi. Pembuatan berbagai platform media sosial UPT. LLKK diantaranya facebook, youtube, dan instagram. Media sosial ini akan menjadi wadah informatif sehingga lembaga dapat memberikan berbagai macam informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas dengan mudah. Platform media sosial yang sudah terbentuk lalu diintegrasikan dalam website UPT. LLKK agar keseluruhan media dapat menjadi satu kesatuan sistem infromasi. Pengelolaan website UPT. LLKK yang terintegrasi dengan media sosial akan meningkatkan efisiensi penyebaran informasi karena masyarakat semakin mudah untuk mengakses hanya dengan bantu kata kunci dalam mesin pencari internet. Perkembangan media sosial dan website dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini, sehingga perlu dilakukan pengelolaan pada sistem informasi tersebut untuk pengembangan kinerja UPT. LLKK.
Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman Buncis Di Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang Agustina Etin Nahas; I Wayan Mudita; Yosep Seran Mau; Don H. Kadja; Junior M.P. Asbanu; Febrianus Efantry
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 17 No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v17i2.13550

Abstract

AbstractThis Community Partnership Program activity aims to increase farmers' knowledge and skills regarding techniques for controlling plant pest organisms (OPT) for beans, in addition to the use of insecticides. The Ruanrete Farmers Group is located in Buraen Village, South Amarasi District, Kupang Regency. Farmers have been carrying out bean cultivation activities using makeshift agricultural equipment manually without new, more modern technology. This area has springs, but farmers have not utilized them optimally. Based on these conditions, through this PKM, outreach activities were carried out regarding the cultivation of chickpeas and the management of pest organisms, training and experimental demonstration plots for managing chickpea pests with yellow traps from used mineral water bottles and environmentally friendly black and silver plastic mulch, guidance and assistance as well as evaluations for find out the obstacles experienced by partner farmers regarding the success of PKM activities. At the end of the activity, farmer group members gained knowledge and skills regarding pests that damage bean plants, how to install black and silver plastic mulch, how to make yellow traps and install them in the field to control pests using environmentally friendly waste mineral water bottles. Overall, farmers were very enthusiastic about receiving the technology introduction which was delivered from preparation, implementation to demonstration plot activities well and smoothly.
APLIKASI IRIGASI TETES UNTUK OPTIMASI LAHAN KERING DI MUSIM KEMARAU DENGAN BUDIDAYA HORTIKULTURA SEMUSIM PADA KELOMPOK TANI ANUGERAH TRIBUANA DESA MATA AIR, KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG Muhammad S. Mahmuddin; Yosep Seran Mau; Harry D.J Lalel; Aristarkus Taloim; Yosua Tanggela; Theodosius Lau Base
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24288

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 1) Mengadopsi teknologi irigasi tetes sederhana yang dapat dilakukan oleh petani untuk membudidayakan berbagai jenis tanaman hortikultura dengan memanfaatkan pekarangan yang ada maupun dikembangkan lebih luas pada lahan sawah yang masih ada sedikit air/kelembaban pada musim kemarau. 2) Memberikan pengetahuan kepada para petani pembudidaya tentang pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati dari limbah rumah tangga/limbah pertanian melalui praktek secara langsung. 3) Memberikan pengetahuan untuk penanganan hama dan patogen tanaman hortikultura. Hasil kegiatan ini adalah dengan kehadiran dalam program kemitraaan masyarakat yang telah dilakukan, petani sangat antusias yang ditunjukan dengan berdiskusi mengenai bagaimana budidaya hortikultura semusim dengan penerapan teknologi irigasi tetes yang tepat dan efektif untuk menunjang keterbatasan air di lahan kering, kombinasi pemupukan organik dan anorganik serta pengendalian organisme pengganggu tanaman di lahan kering. Materi yang disajikan mengenai budidaya hortikultura semusim serta aplikasi teknologi irigasi tetes di lahan kering sangat antusias direspons oleh peserta program kemitraan masyarakat yang memberikan pertanyaan dan respons balik, terutama bagaimana penerapan teknologi irigasi tetes dilapangan dan model pemanfatannya.
PENGOLAHAN SAMPAH DI TEMPAT IBADAH SEBAGAI MEDIA PROMOSI PENGOLAHAN SAMPAH DI SUMBER DI KOTA KUPANG I Gusti Bagus Adwita Arsa; I Wayan Nampa; Yosep Seran Mau; Antonius S. Ndiwa; Nixon Rammang; Fadlan Pramatana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.39475

Abstract

Sampah masih menjadi salah satu isu utama lingkungan di Kota Kupang. Tata kelola sampah yang belum optimal pada akhirnya menjadi beban lingkungan, baik lingkugan fisik maupun sosial. Fokus penanganan yang dilakukan selama ini lebih banyak pada mobilisasi sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Terlebih TPA yang digunakan masih menggunakan teknologi open dumping. Pengabdian ini dilakukan di salah satu tempat ibadah di kota Kupang. Tempat ibadah dipilih karena menjadi salah satu potensi penyumbang sampah yang cukup besar, baik sampah organik maupun anorganik. Pengolahan sampah di tingkat sumber (tempat ibadah) akan memberikan manfaat ekonomi dan juga menjadi model pengelolaan sampah yang baik, sehingga dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga atau komunitas. Pengabdian dilaksanakan dengan metoda partisipatif kolaboratif, melalui pemetaan permasalahan, potensi sumber bahan baku (sampah), perencanaan site plan, pengadaan alat pencacah sampah pelatihan proses pembuatan kompos, pengemasan kompos dan pemasarannya. Hasil kegiatan menunjukan bahwa kegiatan PKM ini telah mampu meningkatkan efisiensi pengolahan dan upaya penganganan sampah. Unit pengolahan yang dibangun sudah mampu berproduksi secara berkelanjutan. Teknologi mesin pencacah mampu meningkatkan efisiensi kerja, yaitu hasil yang lebih halus dan waktu yang lebih efisien. Produktivitas pencacahan sampah basah mencapai 60 kg/jam dan sampah kering 34,8 kg/jam. Hasil kegiatan PKM ini juga mampu menyelesaikan pemasalahan yang dihadapi mitra, menghasilkan insentif ekonomi, dan menjadi media promosi penaganan sampah di tingkat sumber. Pelaksanaan kegiatan secara sharing cost (65% mitra 35% PKM) memotivasi mitra untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan karena telah turut berinvestasi.