Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Differences in C/N ratios and nutrient content of N, P, and K, in Making Compost from Rice Straw Waste with Trichoderma sp Activator Laode Muh Asdiq Hamsin Ramadan; Nurmaranti Alim; Selfin Tala; Mika Debora Br Barus
International Journal of Economic, Technology and Social Sciences (Injects) Vol. 3 No. 2 (2022): October 2022
Publisher : CERED Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.383 KB) | DOI: 10.53695/injects.v3i2.856

Abstract

This study aims to determine differences in nutrient levels in the manufacture of compost from rice straw waste with Trichoderma sp. activator. to the value of the C/N ratio and the nutrients N, P, K. The superiority of Trichoderma sp. Among others, it is easy to apply, does not produce toxins, is environmentally friendly, does not disturb organisms in the soil and does not leave residues in plants or soil. In making compost in compost tanks, the use of Trichoderma sp with a combination of ash and lime (JKAL) can increase the content of C-Organic, N-Total, Phosphorus and Potassium with respective values ??of 20.34%, 0.90%, 0 , 40% and 0.40%. The lowest C/N content was shown in the use of Trichoderma sp added with Ash (JAL) which was 22.0. In the treatment of making compost in containers, the use of Trichoderma sp with a combination of ash and lime (JKAD) was able to increase the content of C-Organic, N-Total and Phosphorus and was able to reduce the value of C/N with an average value of 19.8% respectively , 21.67%, 0.18% and 21.67%. The highest average value of Potassium (K) content shown in the JAD treatment was 0.46%.
KAJIAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TOL BALIKPAPANSAMARINDA PASCA KENAIKAN TARIF Muhammad Tahrir; Laode Muh Asdiq Hamsin Ramadan; Awalul Fatiqin; Windu Sukendar
Nusantara Innovation Journal Vol. 1 No. 2 (2023): June
Publisher : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70260/nij.v1i2.16

Abstract

Terpilihnya Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi kalimantan Timur sebagai Ibukota Negara baru Republik indonesia secara tidak langsung memberi dampak terhadap perkembangan berbagai sektor di Provinsi Kalimantan Timur. Kota Samarinda dan Kota Balikpapan sebagai pusat penggerak roda perekonomian di Kalimantan Timur memiliki jalur tol sebagai jaringan jalan alternatif untuk memastikan pergerakan orang, barang dan jasa tidak mengalami berbagai kendala. Jalan Tol sebagai jalur alternatif, sesuai Undang-Undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan disebutkan bahwa pengguna jalan tol dikenakan kewajiban membayar tol yang digunakan untuk pengembalian investasi, pemeliharaan dan pengembangan jalan tol. Pasal ini menunjukan adanya kewajiban konsumen sebagai pengguna jalan tol untuk membayar tarif tol. Persepsi masyarakat sebagai pengguna jalan yang menjadikan jalan tol sebagai jalan alternatif adalah dengan biaya yang dikeluarkan akan memberikan nilai berupa penghematan dalam biaya operasional kendaraan dan waktu, kenyamanan, keamanan dan fasilitas penunjang. Adanya kebijakan terbaru terkait naiknya tarif Tol Balikpapan-Samarinda mulai tanggal 26 April 2023 tentu berdampak pada meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan oleh para konsumen pengguna jalan tol, untuk mengetahui dampak kenaikan tarif tol terbaru tersebut terhadap tingkat kepuasan masyarakat pengguna jalan Tol Balikpapan-Samarinda maka dilakukan penelitian tentang tingkat kepuasan pengguna tol pasca kebijakan kenaikan tarif terbaru tol Balikpapan-Samarinda.
ANALISIS KETAHANAN PANGAN BERAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2023-2032 Laode Muh Asdiq Hamsin Ramadan; Nurmaranti Alim; Muhammad Tahrir
Nusantara Innovation Journal Vol. 1 No. 2 (2023): June
Publisher : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70260/nij.v1i2.20

Abstract

Konsumsi beras rata-rata penduduk Indonesia mencapai 139,15 kilogram per kapita per tahun. Tingginya konsumsi beras suatu wilayah akan berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah populasi pada suatu daerah tersebut. Provinsi Kalimantan Timur menjadikan nasi sebagai makanan pokok sehari-hari konsumsi beras per kapita masyarakat rata-rata 89,5 kg/tahun. Kebutuhan Provinsi Kalimantan Timur beras pada tahun 2025 diperkirakan lebih dari 535.000 ton. Kajian ini dilakukan melalui analisis mendalam terhadap berbagai dokumen pembangunan di Kalimantan Timur dan berbagai literatur lain yang relevan. Berbagai kecenderungan ke depan seperti jumlah penduduk, pola konsumsi dan lain-lain dengan perhitungan menggunakan data yang tersedia. Hasil kajian yang diperoleh menunjukkan bahwa Provinsi KALTIM mengalami defisit beras hingga tahun 2032 dengan rata-rata defisit sebesar -528.826,11 ton/tahun. Kebijakan skenario 1 yaitu Intensifikasi lahan sawah dengan asumsi produksi padi meningkat hingga 30%, dapat menurunkan defisit beras yang akan terjadi hingga tahun 2032 sebesar 21%. Kebijakan skenario 2 yaitu Ekstensifikasi lahan sawah dengan mencetak lahan sawah baru 2 kali lipat dari jumlah lahan sawah yang sudah ada, dapat menurunkan defisit beras yang akan terjadi hingga tahun 2032 sebesar 40% Kebijakan skenario 3 yaitu mengurangi konsumsi beras masyarakat KALTIM sebesar 10% per tahun, dapat menurunkan defisit beras * Korespondensi: Muhammad Tahrir E-mail: mtahrir26@gmail.com yang akan terjadi hingga tahun 2032 sebesar 24%. Kebijakan skenario 4 yaitu kombinasi dari ketiga skenario (1, 2, dan 3 ), dapat menurunkan defisit beras yang akan terjadi hingga tahun 2032 sebesar 65%.
Karakteristik Lahan Pascatambang Batubara di Loa Janan, Kalimantan Timur : Characteristics of Post-Coal Mining Land in Loa Janan, East Kalimantan Kiamah Fathirizki Agsa Kamarati; Noorhamsyah Noorhamsyah; Laode Muh Asdiq Hamsin Ramadan; Adelia Juli Kardika; Deka Asmananda Saputra
HUTAN TROPIKA Vol 20 No 1 (2025): Volume 20 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v20i1.20621

Abstract

Coal mining activities have a significant impact on land degradation, including loss of topsoil, changes in soil physico-chemical properties, and decreased fertility. This study aims to analyze the soil chemical properties of post-mining land in Loa Janan sub-district, Kutai Kartanegara Regency, which will be used for revegetation activities.  The research method used composite soil sampling at three depths of 0-10 cm, 10-20 cm, 20-30 cm on a 50 m × 50 m plot, then analyzed in the laboratory for pH, C-organic, N, P, K, and CEC parameters. The results showed that the soil was acidic at 4.80-4.91 due to pyrite oxidation, with very low C-organic content of 0.88-1.07%, N content of 0.09 - 0.11% very low-low criteria, P content of 0.01%, K content of 0.02-0.04% with very low criteria respectively. Soil CEC is also categorized as low at 14.67-16.38 me/100g due to the lack of organic matter. This condition is also affected by high rainfall which triggers nutrient leaching. This study recommends liming, adding organic matter, and balanced fertilization as rehabilitation strategies to improve soil fertility.