Nabillah Nuriska
Universitas Negeri Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS STEAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK USIA 56 TAHUN Nabillah Nuriska; I Wayan Sutama; Wuri Astuti
Jurnal Educhild : Pendidikan dan Sosial Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/jpsbe.v12i2.7730

Abstract

Upaya pembaruan perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan pendidikan pada masa revolusi industri 4.0. Ketentuan yang terdapat dalam konteks pembelajaran dan penilaian abad 21 adalah anak harus menguasai keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, serta komunikatif. Tantangan ini berlaku bagi semua sektor pendidikan termasuk PAUD. Pelaksanaan pendidikan anak usia dini tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Hal ini mengakibatkan pembelajaran pada anak belum terlaksana secara merata dan optimal. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, alternatif penyelesaian masalah yang ditawarkan oleh peneliti adalah melaksanakan pembelajaran berbasis STEAM  menggunakan media loose parts untuk menstimulasi kemampuan berpikir kritis anak usia 5 hingga 6 tahun. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen, dengan model desain one-group-pretest-posttest. Pemberian tretment diberikan sebanyak tiga kali, dengan hasil terjadi peningkatan nilai pada posttest. Berdasarkan tabel distribusi t, didapatkan nilai ttabel  sebesar 2.13145, dengan nilai signifikansi 0.05, sehingga diketahui nilai thitung 11,233 lebih besar dari nilai ttabel 2.13145. Kesimpulannya adalah, H0 ditolak dan Ha diterima yang menandakan bahwa pembelajaran berbasis STEAM dengan media loose parts berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat untuk menginspirasi pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tantangan pendidikan abad 21.