Salah satu gangguan pada masa menstruasi adalah Pre Menstrual Syndrome (PMS) yang merupakan kumpulan beberapa gejala fisik, psikologis, dan emosional yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan Pre Menstrual Syndrome (PMS). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 119 siswi SMA Budhi Warman 1 Jakarta dengan teknik pengambilan sampel sistematic random sampling dengan kriteria inklusi sudah mengalami menstruasi dan bersedia menjadi responden, sedangkan kriteria eksklusi yaitu tidak menstruasi selama 3 bulan dan tidak masuk sekolah. Data yang diambil pada penelitian ini yaitu data identitas diri, gejala Pre Menstrual Syndrome, aktivitas fisik, pola tidur, stres, dan asupan zat gizi mikro (vit B1, vit B6, kalsium, dan magnesium). Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner identitas diri, Shortened Premenstrual Syndrome Assessment Form (sPAF), Physical Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Perceived Stress Scale (PSS), dan form Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswi yang mengalami PMS gejala sedang hingga berat sebesar 62%. Terdapat ubungan yang signifikan antara pola tidur, stres, asupan vitamin B1, B6, magnesium, dan kalsium dengan kejadian PMS gejala sedang hingga berat. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian PMS gejala sedang hingga berat. Diharapkan sekolah dapat mengadakan kegiatan promosi kesehatan berupa pemberian edukasi terkait PMS, pola tidur yang baik, manajemen stres dan pentingnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin B1, B6, magnesium serta kalsium yang dilakukan oleh guru biologi dan dibantu oleh dokter unit kesehatan sekolah (UKS).