Salsalina Yuniarti Ginting
Wijaya Husada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE EFFECT OF ENDORPHINE MASSAGE AND GINGER AROMATHERAPY ON DECREASING LOW BACK PAIN INTENSITY IN WORKING PREGNANT WOMEN Magdalena Agu Yosali; Ratih Suryaman; Salsalina Yuniarti Ginting; Yuliana Yuliana; Emilya Irawan; Ranti Ranti
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 9 No 3 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v9i3.699

Abstract

This study aims was to determine the effect of endorphine massage and ginger aromatherapy on decreasing the intensity of low back pain in pregnant women who work. This type of research is a Quasy experimental design using a two group pre and posttest design with a control group. The sampling technique in this study was proportional random sampling, so the number of respondents needed in this study were 24 respondents of TM III pregnant women for each intervention group and control group, so the total number of respondents was 24 respondents. Data analysis using Simple Paired t-test. Before giving endorphin massage using ginger aromatherapy on the decrease in the intensity of low back pain in pregnant women who work in the intervention group of 12 respondents there were 5 respondents with moderate pain levels (41.6 %), and the control group of 12 respondents there were 6 with pain levels mild (50%). The effect of after giving endorphin massage using ginger aromatherapy on the decrease in the intensity of low back pain in pregnant women who work in the intervention group of 12 respondents there are 6 respondents who do not feel pain (40%), and the control group of 12 respondents there are 6 with moderate pain levels ( 40%). Asymp.sig (2 tailed) is worth 0.000, which means <0.05. Then it can be concluded that "Ha Accepted". Endorphins massage using ginger aromatherapy is effective to reduce the intensity of low back pain in pregnant women
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-36 BULAN DI PUSKESMAS CIAWI KABUPATEN BOGOR G, Salsalina Yuniarti
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang Balita pendek (stunting) adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan giziyang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks BB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometripenilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (z-Score) <-2 SD sampai dengan -3SD (pendek/stunted) dan <-3 SD (sangat pendek/severely stunted). Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalamkandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Stunting yang terjadi pada anak balitadapat disebabkanoleh berbagai faktor salah satunya tingkat pemberian asi ekslusif pada balita. Tujuan Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis hubungan pemberian asi ekslusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan diPuskesmas Ciawi Kabupaten Bogor. Metode Penelitian Deskriptif analitik dengan desain penelitian crosssectional. Pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling, besar sampel 76 responden. Penelitian dilakukanpada bulan September 2020 di Puskesmas Ciawi Kabupaten Bogor. Teknik analisis data menggunakan uji ChiSquare. Hasil Penelitian Didapatkan hasil balita yang tidak diberikan asi ekslusif berjumlah 44 responden (57,9%)lebih banyak dari balita yang diberi asi ekslusif berjumlah 32 responden (42,1%). Dengan kejadian stunting lebihbesar berjumlah 46 responden (60,5%) dan yang tidak stunting berjumlah 30 responden (39,5%). Dengan hasil ujistatistic menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemberian asi ekslusif dengankejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Puskesmas Ciawi Kabupaten Bogor dengan nila ???? Value 0,004 <0,05.Kesimpulan Pada penelitian ini terdapat hubungan pemberian asi ekslusif dengan kejadian stunting padabalita usia 24-36 bulan di Puskesmas Ciawi Kabupaten Bogor. Saran diharapkan dapat menjadi sebagai bahanmasukan sebagai pencegahan atau deteksi dini kejadian stunting berlanjut dan untuk menurunkan angka kejadianstunting pada balita, dan sebagai masukan dalam pemberian promosi kesehatan terkait asupan makanan atau gizipada ibu hamil.