Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Pakan Mandiri Terhadap Performa Budidaya pada Pendederan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di Deli Serdang, Sumatera Utara Mochammad Nurhudah; Rezky Arie Br Tambunan; suharyadi suharyadi; Erni Marlina; Maria Gorety E.K.; Gusti Aries
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v5i1.10745

Abstract

Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) menjadi salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat dan menjadi unggulan karena memiliki nilai ekonomi penting dan banyak digemari masyarakat. Perlunya mendorong produksi ikan gurame yang tinggi guna memenuhi kebutuhan pasar juga harus dibarengi efisiensi biaya produksi agar harga bisa bersaing. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi performa budidaya dengan pemberian pakan komersial dan pakan  mandiri. Metode yang dilakukan yaitu mengurangi penggunaan pakan komersil dan menggantinya dengan pakan mandiri namun tetap menjaga formulasi pakan sesuai kebutuhan nutrisi ikan. Rancangan percobaan yaitu 2 perlakuan dan 4 ulangan. Padat tebar hewan uji 100 ekor/m3 ukuran 2-4 cm. Pengujian yang dilakukan adalah dengan T test (signifikan 0,05) yaitu membandingkan pertumbuhan ikan gurami yang diberi pakan komersial dan pakan mandiri dengan kandungan nutrisi yang telah disesuaikan. Pemberian pakan dengan menggunakan feeding rate 10% dari bobot ikan dan diberikan dua kali sehari   pada jam 08.00 dan 17.00 WIB. Pemberian pakan dilakukan dalam waktu yang sama antara pakan komersial dan pakan mandiri. Terdapat perbedaan nyata dari pemberian pakan komersial dan menghasilkan nilai yang baik pada Average Body Weight (ABW) (4,57 ± 0,05), Pertumbuhan Panjang Mutlak (6,49 ± 0,09), Spesific Growth Rate (SGR) (15,44 ± 0,89) dan Survival Rate (SR) (17,75 ± 2,75). Pada benih yang diberi pakan mandiri diperoleh nilai Average Body Weight (ABW) (3,98 ± 0,11). Pertumbuhan panjang mutlak (5,74 ± 0,15) dan Survival rate (SR) (11,25 ± 1,26 %). Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik pada pemeliharaan ikan gurami maka dapat digunakan pakan komersial.
ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN FINANSIAL BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DALAM SISTEM INTENSIF Angkasa Putra; Asy Syafa’ Yumna; Andini Tria Alfiazh; Bayu Adi Nugraha; Dewi Sartika; Febry Ramadiansyah; Monica Novela; Nur Julianti Dwi Chairani; Samsuardi Samsuardi; Syahrul Ramadhan; Yohana Dhoe Wake; Ilham Ilham; Suharyadi Suharyadi
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.610

Abstract

Budidaya intensif udang vaname (Litopenaeus vannamei) telah menjadi tren utama dalam industri akuakultur di Indonesia. Kesuksesan dalam proses budidayanya berada pada aspek teknis dan finansial. Perhatian lebih lanjut harus diberikan pada kendala teknis yang dihadapi serta manajemen finansial yang cermat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek teknis dan finansial dari budidaya udang vaname dalam sistem intensif untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang efisiensi dan potensi keuntungannya. Penelitian dilaksanakan dari Desember 2017 sampai dengan April 2018 di Serang, Provinsi Banten. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan fokus kajian pada aspek teknis dan finansial budidaya intensif udang vaname, serta analisis data secara deskriptif. Tingkat kelangsungan hidup udang dalam sistem intensif mencapai 75-85% sedangkan tingkat konversi pakan mencapai 1,2-1,8. Meskipun demikian, kendala teknis yang dihadapi meliputi tingginya tingkat kanibalisme dan risiko infeksi penyakit yang berdampak pada produktivitas dan tingkat kelangsungan hidup udang. Dalam penelitian ini, terdapat temuan bahwa rata-rata berat udang pada petak 2D dan 4C menunjukkan standar yang lebih unggul dibandingkan dengan petak 3A. Selain itu, pertumbuhan udang yang paling pesat teramati pada petak 4C. Selanjutnya, hasil analisis finansial yang dilakukan, khususnya analisis laba/rugi, mengindikasikan bahwa petak 2D mencatatkan keuntungan, sementara petak 4C dan 3A mengalami kerugian.