I Gede Raka Mudana
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PURA AGUNG SARASWATI: MOTIVASI MAHASISWA MELAKUKAN PERSEMBAHYANGAN I Gede Raka Mudana
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 2 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i2.488

Abstract

Pura merupakan tempat pemujaan kepada Tuhan bagi umat Hindu. Dalam tradisi Hindu di Bali ditemukan terdapat banyak jenis Pura seperti Pura Umum, Pura Teritorial dan Pura Fungsional. Pura Agung Saraswati yang dibangun di Kampus STAH Dharma Sentana adalah termasuk Pura Umum. Dalam artian bahwa pembangunan Pura Agung Saraswati tidak hanya di peruntukkan bagi seluruh civitas akademika STAH Dharma Sentana tetapi juga bagi umat Hindu di Kota Palu. Namun kenyataan terlihat bahwa kegiatan persembahyangan di Pura Agung Sarawati belum dilaksanakan secara maksimal baik pada hari biasa maupun pada hari raya tertentu. Salah satu yang melatar belakangi adalah kurangnya minat dan motivasi masiswa untuk melakukan persembahyangan serta anggapan bahwa persembahyangan dapat dilakukan dimana saja. Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan memberikan arahan dan himbauan saat dilakukannya dharmawacana atau pada kegiatan pembelajaran di kelas. Contoh teladan yang diberikan oleh para dosen juga menjadi sangat penting untuk dilakukan demi untuk meningkatkan sradha dan bhakti.
AJARAN YANG TERKANDUNG DALAM LONTAR PAKEM GAMA TIGA I Gede Raka Mudana
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 1 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i1.555

Abstract

Pakem Gama Tiga adalah sebuah lontar yang berisi tentang ajaran kesucian yang akan mengajarkan manusia untuk menjadi suci. Tujuan akhir ajaran Pakem Gama Tiga adalah mencapai kesucian dan terbebasnya manusia dari kekotoran akibat pengaruh duniawi. Lontar Pakem Gama Tiga juga merupakan ajaran keseimbangan antara pola berpikir dan perilaku, yang diimplementasikan kedalam kegiatan keagamaan dalam masyarakat Hindu. Secara eksplisit, lontar Pakem Gama Tiga ini menorehkan suatu perihal keunikan dengan mendasari pada penjelasan ajaran yang hadir dalam teks tersebut, konsep Ketuhanan, serta makna teologi yang hadir dalam Pakem Gama Tiga. Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu: Bagaimana bentuk ajaran yang terkandung dalam Lontar Pakem Gama Tiga?. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme, Secara defenitif, strukruralisme berarti paham mengenai unsur-unsur yaitu strukrut itu sendiri, dengan mekanisme antar hubungannya di satu pihak antar hubungan unsur yang satu dengan yang lainnya, di pihak yang lain hubungan antara unsur dengan totalitasnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan library research. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, studi dokumen dan teknik pembacaan teks. Bentuk ajaran dalam Lontar Pakem Gama Tiga adalah ajaran tri murti, ajaran kesucian, ajaran yajña, ajaran catur warna, jenis-jenis pekerjaan dalam kehidupan dan ajaran kepemimpinan.
ANALYSIS OF TRI HITA KARANA'S TEACHINGS WITH STORYING METHOD TO IMPROVE CHARACTER IN EARLY CHILDREN IN LEARNING HINDU RELIGION I Gede Raka Mudana
JARITA : Journal of Children’s Education and Learning Research Vol 1 No 1 (2023): JARITA : Journal of Children’s Education and Learning Research
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/jelr.v1i1.518

Abstract

Character education is an effort to develop personality values ​​based on a nation's view of life which is reflected through cultural values ​​and characters that grow in a nation. Advances in technology have had a major impact on aspects of life, especially education. The development of this technology must be accompanied by character education because it is very important to be taught from the level of early childhood education, because this is a good start to shape the future generation of a nation to grow and develop. One of the effective methods used in developing the character values ​​of Tri Hita Karana in early childhood is to use the storytelling method. This article uses a qualitative method with a literature study approach related to instilling the values ​​of Tri Hita Karana in early childhood. The application of the teachings of Tri Hita Karana from an early age is also important because in early childhood the brain experiences the fastest development phase. The brain will retain any experience or information that is most frequently repeated and discard those that take place only once and without high emotional context. To understand the analysis of character education based on Tri Hita Karana, the author describes starting from the cultivation of character education values ​​at the early childhood education level and the analysis process of Tri Hita Karana at the early childhood education level.