Masbin Dahlan
Jurusan Teknik Manufaktur Industri Agro, Politeknik ATI Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSCC) DARI EKSTRAK SARI BUAH NAGA (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) SEBAGAI PEWARNA ORGANIK Masbin Dahlan; Jufri
Journal of Energy, Materials, & Manufacturing Technology Vol 1 No 01 (2022): Journal of Energy, Materials, & Manufacturing Technology
Publisher : Unit Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/jemmtec.v1i01.147

Abstract

Energi berbasis sinar matahari merupakan salah satu energi yang sedang berkembang dewasa ini. Salah satu penggunaan energi berbasis matahari adalah penggunaan dalam perubahan energi cahaya menjadi tenaga yaitu dengan sel berbasis matahari. Sel berbasis matahari sendiri adalah salah satu energi elektif yang mencoba mengubah energi berorientasi matahari menjadi energi listrik. Dye Sensitized Solar Cell (DSCC) merupakan salah satu jenis solar oriented cell yang akan digunakan dalam penelitian ini. Membuat sel berbasis sinar matahari yang diasah semacam ini cukup sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Upaya untuk bekerja pada efektivitas DSSC akan dilanjutkan. Selanjutnya dalam penelitian ini akan direncanakan konsentrat antosianin produk organic untuk warna normal sebagai sensitizer pada DSSC. Demikian pula, dampak dari bagian volume konstruksi permata TiO2 juga akan dipertimbangkan. Perakitan FTO (flourine-doped tin oxide) juga diharapkan dapat menggantikan kapasitas ITO (indium tin oxide) karena proses perakitan yang dasar dan biaya yang umumnya minimal. Pendahuluan timah klorida dengan doping fluor melalui proses pelapisan dengan prosedur pirolisis pancuran dapat dianggap sebagai lompatan maju lain dalam desain perangkat sel surya bertenaga matahari yang dipertajam dengan warna. Motivasi di balik penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat lapisan susunan Timah (II) Klorida pada kaca konduktif, untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan sel berbasis matahari dan untuk mengetahui sifat-sifat sel berorientasi matahari menggunakan susunan Timah (II) Klorida dengan naungan normal.
PENGARUH KADAR AIR SEKAM PADI TERHADAP EFESIENSI PEMBAKARAN KOMPOR GASIFIKASI Masbin Dahlan; Hariyanto
Journal of Energy, Materials, & Manufacturing Technology Vol 1 No 01 (2022): Journal of Energy, Materials, & Manufacturing Technology
Publisher : Unit Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/jemmtec.v1i01.148

Abstract

Efesiensi pembakaran adalah perkiraan dalam laju seberapa baik sebuah alat/kompor reaktor mengkonsumsi bahan bakar tertentu. Efektivitas penyalaan yang sempurna (100 persen) akan memisahkan semua energi yang tersedia dalam bahan bakar. Meskipun demikian, produktivitas pengapian 100 persen tidak dapat dicapai semuanya sama. Proses pengapian yang berbeda menghasilkan efisiensi pembakaran dari 0% hingga 95+%. Perhitungan efektivitas pengapian mengharapkan pembakaran bahan bakar total dan tergantung pada beberapa faktor, misalnya, kandungan kelembaban. Sekam padi sebagai bahan bakar kompor gasifikasi tentunya memiliki kandungan air di dalamnya yang dapat mempengaruhi kemampuan konsumsi kompor gasifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas pembakaran oven gasifikasi yang dibuat dari sekam padi dengan kadar air tertentu. Pendekatan pengujiannya adalah sebagai penelitian uji, khususnya pemeriksaan kadar air yang digunakan adalah strategi kompor udara (SNI 01-2891-1992) dengan menggunakan aturan pengeringan contoh dalam air broiler pada suhu 100-1050C sampai bobot tetap. diperoleh, yang kemudian dari hasil yang diperoleh akan digunakan sebagai acuan untuk pengujian tambahan, sedangkan untuk bahan arang, serpihan, dan karbon tetap, sekam padi dikeringkan terus-menerus dan suhu dibiarkan terus mengembang sampai sekam berubah menjadi arang dan kemudian berubah menjadi puing- puing. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan diketahui bahwa kadar air, K = 10,2 % volitel matter, VM = 22,49 % Kadar abu = 37,19 % Fixed Carbon = 49,48 %.