This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrisa
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIK, KADAR AIR, DAN KANDUNGAN GLUKOMANAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) MELALUI BEBERAPA TEKNIK PERENDAMAN Lince Mukkun; Kladius Songgor; Herianus L. Lalel; Yuliana Tandi Rubak; Effy Roefaida; Anthonius S. J. Adu Tae; N.L.P.R. Cakswindryandani; Ryan P. I. Nalle
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9300

Abstract

Porang merupakan tanaman semak dengan umbi tunggal yang belum banyak dibudidayakan dan ditemukan tumbuh liar di hutan. Porang merupakan salah satu komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi namun memerlukan pengolahan yang baik untuk dapat diekpor. Permasalahan yang dihadapi dalam ekspor porang adalah tingginya kandungan glukomanan pada tepung porang sehingga diperlukan teknologi pengolahan untuk menurunkan kandungan glokumanan. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah perendaman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik fisik, kadar air dan kandungan glukomanan tepung porang dengan beberapa teknik perendaman. Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan. Perlakuan yang dicobakan yaitu: P1 (tanpa perendaman), P2 (perendaman dengan air panas suhu 40OC selama 4 jam), P3 (perendaman dengan abu dapur 20% selama 24 jam), P4 (perendaman dengan garam 4.5% selama 2.30 jam). Hasil analisis karakteristik fisik tepung porang melalui beberapa teknik perendaman menunjukan rendemen sebesar 4,4%-5,25% dan densitas kamba sebesar 0,51 g/mL–0,63 g/mL. Hasil analisis kadar air adalah sebesar 8,40 %-11,93 % dan hasil analisis kadar glukomanan adalah sebesar 39,25 %-58,72 %. Perlakuan terbaik adalah perendaman abu dapur 20 % selama 24 jam yang menghasilkan tepung dengan kadar glukomanan tertinggi (58.72%), densitas kamba tertinggi (0.63) dan kadar air agak rendah (8.76%).