Desa Tulungejo merupakan salah satu desa dengan potensi perairan yang melimpah, hal ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk membudidayakan ikan air tawar jenis nila. Kelompok Budiddaya Ikan (POKDAKAN) Sumbermulyo merupakan sekumpulan warga yang memanfaatkan lahan untuk membudidayakan ikan nila di lahan persawahan dan pekarangan. Permasalahan yang dialami oleh POKDAKAN yaitu tingkat kematian ikan yang terjadi pada saat proses pengiriman/ekspedisi. Terdapat 3-4 dari 10 ikan nila yang mati karena tidak dapat mendapat pasokan udara yang cukup selama pengiriman lebih dari 2 jam. Penggunaan aerator tenaga listrik dari genset berbahan bakar fosil dirasa kurang efisien di tengah harga BBM yang melambung tinggi. Penerapan teknologi aerator box portable bertenaga baterai 12 v 80 Ah dapat mengurangi biaya pengeluaran dan dapat menekan angka kematian ikan karena dapat beroperasi dengan durasi yang lama, dengan demikian harga jual ikan akan tetap tinggi. Berdasarkan hasil uji kinerja aerator dapat beroperasi selama 12 jam nonstop). Kegiatan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan mulai dari sosialisasi, perancangan alat, uji kinerja, pelatihan pengoperasian alat hingga serah terima alat. Hasil dari kegiatan ini yaitu Teknologi berupa aerator box portable yang dapat menggantikan teknologi aerator yang sebelumnya menggunakan teknologi berbahan bakar minyak bumi atau menggunakan genset untuk mensupply listrik menjadi teknologi yang ramah lingkungan yaitu penggunaan baterai. Teknologi aerator box portable juga dapat menghemat biaya pengoperasian mesin aerator sebelumnya yang menggunakan bensin sebagai bahan bakar selama ratarata 4-5 jam dalam pengiriman.