This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geodesi Undip
Rihadatul Aisy
"Department of Goodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Perubahan Laju Erosi Pada Sub DAS Keduang Tahun 2016 – 2021 Dengan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) Rihadatul Aisy; Abdi Sukmono; Hana Sugiastu Firdaus
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.38065

Abstract

Waduk Gajah Mungkur merupakan waduk serba guna yang terletak di Wilayah Wonogiri. Waduk Gajah Mungkur mengalami masalah serius, yaitu penumpukan sedimen di dasar danau. Penumpukan sedimen dapat menyebabkan pendangkalan pada waduk. Sedimentasi tersebut berasal dari erosi pada DAS yang mengalir ke Waduk Gajah Mungkur. Sub DAS Keduang merupakan bagian dari DAS Bengawan Solo yang mengalir ke Waduk Gajah Mungkur. Sub DAS ini merupakan penyumbang erosi terbesar pada waduk Gajah Mungkur. Adanya perubahan tutupan lahan dicurigai menjadi faktor utama tingginya laju erosi di Sub DAS Keduang. Perhitungan laju erosi di Sub DAS Keduang merupakan salah satu langkah dasar untuk pengelolaan DAS yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perubahan laju erosi yang terjadi pada Sub DAS Keduang tahun 2016 – 2021 dan unntuk mengetahui faktor penyebab terjadinya perubahan laju erosi. Metode yang digunakan adalah Unniversal Soil Loss Equation (USLE) dengan data yang digunakan berupa data curah hujan, data jenis tanah, Digital Elevation Model (DEM), Citra Spot, dan data administrasi. Hasil dari analisis yang diperoleh terjadi penurunan laju erosi  dari tahun 2016 – 2021. Laju erosi dihasilkan pada tahun 2016 sebesar 1.829.554,91 ton/ha/thn kemudian turun menjadi 1.128.910,89 ton/ha/thn di tahun 2021. Perubahan tutupan lahan tidak terjadi secara signifikan sedangkan curah hujan turun cukup banyak sehingga curah menjadi faktor utama terjadi perubahan laju erosi di Sub DAS Keduang.