Daud Darmadi
Sekolah Tinggi Teologi Adhi Wacana Surabaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Memahami Teologi Yohanes tentang Akhir Zaman Daud Darmadi
Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1 No 1: Kaluteros : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Adhi Wacana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60146/.v1i1.4

Abstract

The end of the age has come, and now all believers are living in the last days. Many teachings about the end of time (eschatology) are currently circulating and developing. The differences in hermeneutic methods and methods of interpretation used have led to different teachings about theend times, some of which can be classified as unity. The church needs to have a solid theological basis of this exchatology, so that it is not easily swayed by various deceptions.The Apostle John, the writer of the Gospel of John, the three letters of John, and Revelation, talk a lot about the end of time, however, this paper needs to be reviewed so that it becomes a systematic and logical basis for the end times. Through the hermeneutic method, and exegetical analysis, theological themes about the end of time are produced. The second coming of Jesus explained will come as the King, the living God, the Just Judge. The issue of rapture is also one of the themes in John's theology, where at the coming of Jesus, the saints will be raptured. John's theology also describes the antichrist, which has existed since the early church opposed the true teachings of Jesus, and will continue to exist until the end of time. The doctrine of the millennium has shown various interpretations in John's writings, however, this thousand-year Kingdom speaks of God's absolute victory and power, and defeat of the devil. Abstrak IndonesiaAkhir zaman telah tiba, dan saat ini semua orang percaya sedang hidup dimasa akhir. Banyak ajaran tentang akhir zaman (Ekskatologi) yang saat ini sedang beredar dan berkembang. Perbedaan metode hermeneutik dan metode penafsiran yang digunakan telah membuahkan pengajaran tentang akhir zaman yang berbeda-beda, bahkan diantaranya ada yang dapat digolongkan sebagai penyesaan. Gereja perlu memiliki dasar teologi yang kokoh tentang ekskatologi ini, agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai penyesatan. Rasul Yohanes penulis Injil Yohanes, ketiga surat Yohanes, dan Wahyu, banyak membicarakan akhir zaman, namun demikian tulisan ini perlu di kaji agar menjadi sebuah dasar pengetahuan tentang akhir zaman yang sistematis dan logis. Melalui metode hermeneutik, dan analisis eksegetis, maka dihasilkan tema-tema teologi tentang akhir zaman. Kedatangan Yesus yang kedua kali dijelaskan akan datang sebagai Raja, Allah yang hidup, Hakim yang Adil. Masalah pengangkatan juga menjadi salah satu tema dalam teologi Yohanes, dimana pada kedatangan Yesus, orang kudus akan diangkat. Teologi Yohanes juga menjelaskan tentang antikristus, yang sudah ada sejak gereja mula-mula yang menentang ajaran Yesus yang benar, dan akan terus ada sampai dengan akhir zaman. Ajaran tentang millennium, telah menunjukkan berbagai penafsiran dalam tulisan Yohanes, namun demikian Kerajaan seribu tahun ini berbicara tentang kemenangan dan kekuasaan Allah yang mutlak, dan kekalahan dari iblis.
Makna Kolose 2:6-7 Dalam Pertumbuhan Rohani Jemaat Masa Kini Daud Darmadi
Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1 No 2: Kaluteros : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen November 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Adhi Wacana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60146/.v1i2.8

Abstract

This research aims to understand the meaning of Colossians 2: 6-7, which is the basis of believers' spiritual growth. From the resultsof the discussion it was found that the spiritual growth of believers, begins with accepting Jesus as Lord and Savior. This is proven by believing, a new life in Jesus. After receiving the Lord Jesus, everyone experiences spiritual growth and faith becomes mature. Spiritual maturity, believers are shown by taking root in Jesus, growing in faith in Jesus, living life with thanksgiving and joy. Abstrak IndonesiaPenelitian ini bertujuan untuk memahami makna Kolose 2:6-7, yang dijadikan dasar dalam pertumbuhan rohani orang percaya. Dari hasil pembahasan ditemukan bahwa Pertumbuhan rohani orang percaya, diawali dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Hal ini dibuktikan dengan percaya, hidup baru di dalam Yesus. Setelah menerima Tuhan Yesus, setiap orang mengalami pertumbuhan rohani dan iman menjadi dewasa. Kedewasaan rohani, orang percaya ditunjukkan dengan berakar di dalam Yesus, bertumbuh di dalam iman kepada Yesus, menjalani kehidupan dengan ucapan syukur dan sukacita.
Konsep Mandat Budaya Sebagai Upaya Menjaga Kelsetarian Lingkungan Hidup Daud Darmadi
Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2 No 1: Kaluteros : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Adhi Wacana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60146/.v2i1.13

Abstract

The Cultural Mandate is God's command to all humanity to manage, and maintain the environment as a shared home. The church needs to have a service method and strategy that can awaken the congregation to the responsibility of managing the environment. Designing the service of the cultural mandate is to set the goals of the church, design learning curricula for the congregation oriented towards environmental management, apply service methods and strategies to build congregational awareness in practicing life based on managing the environment. Abstrak IndonesiaMandat Budaya adalah perintah Allah kepada semua umat manusia untuk mengelola, dan menjaga lingkungan hidup sebagai rumah bersama. Gereja perlu memiliki suatu metode dan strategi pelayanan yang dapat menyadarkan jemaat akan tanggungjawab mengelola lingkungan hidup. Rancang bangun pelayanan mandat budaya adalah dengan jalan menetapkan tujuan gereja, merancang kurikulum pembelajaran kepada jemaat yang berorientasi pada pengelolaan lingkungan hidup, Menerapkan metode dan strategi pelayanan untuk membangun kesadaran jemaat dalam mempraktekkan kehidupan yang berbasis pada mengelola lingkungan hidup.
Peranan Wanita Dalam Upaya Mendukung Peningkatan Ekonomi Keluarga Pada Masa Pandemi Covid-19 Daud Darmadi; Heny Heny; Eunike Agustina
Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3 No 1: Kaluteros : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Adhi Wacana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60146/.v3i1.25

Abstract

The COVID-19 pandemic has had a wide impact, including economic problems in the family. Some members of the church's family have experienced a decrease in income, have been laid off, or have even been laid off. This study aims to explain the various roles and empowerment of women, in an effort to improve the family economy. The research approach used is qualitative with hermeneutic phenomenological methods. The empowerment of women carried out is 1) Training to manage a good household, 2) Life skills training, 3) Marketing strategy training through digital marketing. While the forms of entrepreneurship that can be done are 1) Culinary Entrepreneurs 2) Handicrafts 3) Online shops 4) Beauty salons. The assumption built is that through empowering women with entrepreneurial training, there will be an increase in the economy in the congregation. Abstrak Indonesia Pandemi COVID-19 telah berdampak luas termasuk masalah ekonomi dalam keluarga. Keluarga jemaat di gereja ada yang mengalami penurunan penghasilan, dirumahkan, bahkan PHK. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai peranan dan pemberdayaan kaum wanita, dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologis hermeneutik. KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 3, No 1 Jun. 2021 Pemberdayaan kaum wanita yang dilakukan adalah 1) Pelatihan mengelola rumah tangga yang baik, 2) Pelatihan keterampilan kecakapan hidup, 3) Pelatihan strategi pemasaran melalui digital marketing. Sedangkan bentuk wirausaha yang dapat dikerjakan adalah 1) Wirausaha kuliner 2) Kerajinan tangan 3) Toko online 4) Salon kecantikan. Asumsi yang dibangun adalah melalui pemberdayaan kaum wanita dengan pelatihan wirausaha maka akan terjadi peningkatan ekonomi di jemaat.
Penerapan Misi Holistik Dalam Pelayanan Gereja Masa Kini Daud Darmadi
Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3 No 1: Kaluteros : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Adhi Wacana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60146/.v3i1.27

Abstract

The main thoughts about evangelism or polarized mission in three parts, first, the mission role of the apostolic era is the mission used to preach the gospel to people who have never heard of Christ, the second thought, namely the role of mission to increase God's kingdom the establishment of the gospel from every denomination, and which is the mission that is responsible for the Great Commission of the Lord Jesus Christ with Christian and non-Christian social services. This research can formulate the principles and steps that can be applied so that holistic services can run well and correctly. Whole holistic service and mission are complementary unity. Because holistic is complete and mission is part of the message that gives God to believers. If the mission mandate is closely related to the restoration of God's and human relations, holistic holistic service is a mandate for development that requires the body of mankind. When carried out this is carried out with a balanced gift for complete peace, namely peace with God, fellow human beings, the environment and the human self itself as the image and likeness of God. Abstrak Indonesia Pemikiran utama tentang penginjilan atau misi terpolarisasi dalam tiga bagian yaitu pertama, peran misi dari zaman rasul hingga pada abad pertengahan adalah misi cenderung berarti memberitakan Injil atau membawa kabar baik bagi orang yang belum mendengar tentang Kristus, pemikiran yang kedua, yaitu peran misi untuk memperluas kerajaan Allah dengan pembukaan atau pendirian pos pekabaran Injil dari setiap denominasi, dan yang ketiga adalah misi yang menggabungkan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dengan pelayanan sosial kepada umat Kristen maupun non Kristen. Yesus telah memberikan contoh bahwa misi yang dilakukannnya adalah misi yang bersifat holistik, dengan memberikan makanan rohani dan jasmani kepada mereka yang membutuhkan. Teks dalam Injil Yohanes menunjukkan bagaimana Yesus telah memberi makan lima ribu orang sebagai bentuk pelayanan yang holistik. Penelitian ini dapat merumuskan prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang dapat diterapkan agar pelayanan holistik dapat berjalan dengan baik dan benar. Pelayanan holistik yang utuh dan misi adalah suatu kesatuan yang saling melengkapi. Karena holistik yang utuh dan misi adalah bagian dari amanat yang diberikan Allah kepada orang percaya. Bila mandat misi berhubungan erat dengan pemulihan hubungan Allah dan manusia secara rohani, pelayanan holistik yang utuh adalah mandat untuk pembangunan yang menyentuh kebutuhan jasmani dari manusia. Sehingga bila kedua pelayanan ini dilaksanakan dengan seimbang memberi dampak kepada kedamaian yang utuh, yakni kedamaian dengan Allah, sesama manusia, lingkungan dan diri manusia itu sendiri sebagai gambar dan rupa Allah.
Metode Mengajar Yesus Dalam Injil Matius Dan Penerapannya Dalam Pendidikan Kristen Masa Kini Daud Darmadi
Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3 No 2: Kaluteros : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Adhi Wacana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60146/.v3i2.30

Abstract

The purpose of this study was to find out the method of teaching Jesus in the Gospel of Matthew, and its application in the implementation of contemporary Christian education. Through the study of literature, and hermeneutic research on the Gospel of Matthew found the method of teaching Jesus includes: the lecture method, story method, question and answer method, demonstration method, role modeling method, discussion method. The six methods of teaching Jesus can be applied by every lecturer, teacher, and teacher, in the learning process especially in the church and in the theological education environment. Jesus as a great teacher has set an example of creative teaching using varied learning methods. The implementation of Christian education in the Church can use the method of teaching Jesus, in a manner that is in harmony with the conditions of the church so that the maturation of faith can be achieved optimally. Abstrak Indonesia Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode mengajar Yesus dalam Injil Matius, dan penerapannya dalam pelaksanaan pendidikan Kristen masa kini. Melalui studi literatur, dan penelitian hermeneutik terhadap Injil Matius ditemukan metode mengajar Yesus yang meliputi: metode ceramah, metode cerita, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode peragaan peran, metode diskusi. Keenam metode mengajar Yesus tersebut dapat diterapkan oleh setiap dosen, guru, pengajar, dalam proses pembelajaran terutama di gereja dan di lingkungan pendidikan teologi. Yesus sebagai guru Agung telah memberikan teladan mengajar yang kreatif dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervareasi. Pelaksanaan pendidikan Kristen di Gereja dapat dapat memakai metode mengajar Yesus, secara berfareasi menyesuaikan dengan kondisi jemaat sehingga pendewasaan iman dapat tercapai secara maksimal.