This Author published in this journals
All Journal Jurnal Istiqamah
Muhammad Iqbal Taufikur Rahman
iailm

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS ONTOLOGI DAN AKSIOLOGI DZIKIR DALAM KITAB MIFTAHUS SHUDUR KARYA SYEKH AHMAD SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN Muhammad Iqbal Taufikur Rahman; Aceng Wandi Wahyudin; Muhamad Kodir
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 4 No 1 (2023): JURNAL ISTIQAMAH
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan peradaban manusia sudah sepantasnya memberikan kebahagiaan yang lebih banyak kepada manusia dalam hidupnya. Namun fakta yang terjadi tidak demikian. Di dalam Islam salah satu cara untuk menghilangkan perasaan tidak tenang adalah dengan dzikir mengingat Allah. Berkaitan dengan dzikir, hal tersebut kerap disebut dan bahkan dijelaskan dalam Kitab Miftahus Shudur karya Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin. Oleh karena itu, penulis mencoba menggali Kitab Miftahus Shudur yang berkaitan dengan dzikir dari segi ontologi dan aksiologi, yang nantinya dapat dijadikan pedoman manusia dalam memecahkan segala problema kehidupan dengan amaliah dzikrullah (mengingat Allah). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Metode yang penulis gunakan adalah metode analisa deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan segala hal tentang tinjauan ontologi dan aksiologi dzikir. Sedangkan metode analitik digunakan untuk mengangkat pandangan Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin mengenai dzikir. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini bahwa ontologi dzikir dalam Kitab Miftahus Shudur ialah hati selalu hadir bersama Allah atau kekal hadirnya hati dengan Allah Ta'ala, dimana seorang mukmin akan lebih mendahulukan Allah dari apapun selain Allah. Selain itu dari tinjauan aksiologi, dengan berdzikir jalan menuju Allah (wushul illa Allah) akan lebih terang dan cepat bahkan segala penyakit hati termasuk lupa hati dengan Allah (ghoflatun Ilallah), gelisahnya hati atau ketidaktenteramnya qalbu dapat disembuhkan dengan amaliyah dzikirullah. Tak luput juga keimanan dari pengamal dzikir pun akan meningkat