Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika psikologis anak usia dini yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh orang tua mereka dan bagaimana anak memaknai fenomena kekerasan dalam rumah tangga, penelitian ini membahas mengenai cara mereka memaknai pengalamannya sebagai korban kekerasan yang dilakukan orang tua mereka. Kekerasan yang dimaksud dalam penelitian ini khusus membahas tentang kekerasan fisik, verbal dan sosial.Penelitian ini menggunakan studi fenomenologi.Penelitian studi fenomenologi merupakan jenis penelitian kualitatif.Studi fenomenologi adalah suatu penelitian dengan mencari sesuatu yang mendalam untuk mendapatkan satu pemahaman yang mendetail tentang fenomena yang diteliti, dan menggunakan lebih dari satu subyek. Dalam penelitian ini, subjek yang dipilih oleh peneliti adalah dua orang anak yang mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga oleh orang tua kandung mereka. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi terhadap dua subjek penelitian. Masing-masing subjek memiliki dua orang informan yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini menunjukkan dalam memaknai pengalamannya, anak-anak korban kekerasan dalam rumah tangga umumnya tidak berani untuk melakukan perlawanan saat orang tua mereka melakukan tindak kekerasan seperti memukul, menendang, menampar. Meskipun mereka sudah terbiasa dengan kekerasan yang dilakukan orang tuanya tersebut, sebagaimana mereka tetap menginginkan memiliki orang tua yang menyayangi mereka dengan kasih sayang yang tulus, tidak semua subjek penelitian ini mampu memaknai pengalamannya dengan baik, adapun salah satu subjek tersebut melakukan peniruan secara tidak sadar sebagai akibat dari tindak kekerasan yang dilakukan orang tuanya. Ketika subjek mendapat kekerasan secara verbal, non verbal, dan sosial, subjek tidak dapat melakukan tindakan atau perlawanan apapun, sehingga ketidakberdayaan mereka secara fisik dan mental membuat mereka semakin tertekan dan tidak memiliki relasi yang baik dengan orang tua mereka.