Beriaman Ndruru
Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa 2 Timotius 4:1-8 Tentang Nasihat Paulus Kepada Timotius Dan Implikasinya Bagi Hamba Tuhan Beriaman Ndruru
Jurnal Pendidikan Agama dan Teologi Vol. 1 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pendidikan Agama dan Teologi
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jpat-widyakarya.v1i1.109

Abstract

Sesuai perintah ajaran kristiani sebagai seorang hamba Tuhan tentang teguran dan nasehat apa yang salah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Berdasarkan tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Paulus tidak dapat menangani hal itu terus menerus, karena ia harus melanjutkan perjalanan ke Makedonia. Maka ia meninggalkan pembantunya, Timotius, di Efesus untuk mengamankan situasi di situ. Timotius mendapat tugas untuk menasehatkan yaitu bertindak dengan tegas terhadap penyeleweng-penyeleweng di bidang pengajaran. Nasehat adalah kata kerja yang memiliki arti tindakan memanggil seseorang untuk menghibur atau untuk mendamaikan. Rasul Paulus mengajarkan kepada Timotius untuk menegor dan menasehati jemaat yang dilayaninya dengan pengajaran dan penuh kesabaran. Dalam penulisan artikel ini menggunakan metode peneletian kualitatif dengan menggunakan literatur. Berdasarkan pemaparannya, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Timotius ini sangatlah baik untuk dapat digali, mulai sejak ia dibawah naugan kepemimpinan Paulus hingga dia diangkat menjadi pemimpin. Tentu dalam hal ini, masih banyak hal yang bisa kita temukan dalam sifat-sifat atau ciri-ciri kepemimpinan Timotius yang tersurat yang ada dalam Alkitab dalam membangun jemaat di Efesus.
Makna Persembahan Korban Sebagai Penghapus Dosa Berdasarkan Efesus 2:5-9 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Masa Kini Beriaman Ndruru; Geri Nubatonis; A. Martha Anjeli
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 9 No. 1 (2023): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v9i1.130

Abstract

Sacrificial offerings are something that cannot be separated from the beliefs of every believer. Christ willingly died on the cross to redeem His people. Therefore, how important the sacrifice of Jesus Christ is for humanity. For that, it is very important to understand the meaning of the sacrifice of penance. The meaning of the sin offering is an admission of guilt before God. the meaning of the sin offering must be known from the old and new testaments, namely the sin offering. The sin offering in the Old Testament was the sacrifice of a lamb to take away the sins of God's people. In the new covenant, the sin offering is Jesus Christ, who died on the cross as a sin offering in Ephesians 2:5-9. Therefore, it is very important for believers today to know and understand the true sacrifice and sin offering.