Margi Lestari
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBEDAAN RERATA TEKANAN DARAH SISTOLIK SEBELUM DAN SESUDAH 30 MENIT KONSUMSI KOPI PADA SUBJEK USIA DEWASA Margi Lestari; Alfianto Martin; Marcella Erwina Rumawas; Kenny Jose Christopher Tjandra; Emia Debora Karo-Karo
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v2i2.24636

Abstract

Salah satu faktor eksternal yang memengaruhi peningkatan tekanan darah adalah konsumsi kopi. Hal tersebut menyebabkan tekanan darah serta pengendaliannya sangat penting dilakukan terutama jika dikonsumsi secara berkepanjangan. Kopi bersifat psikostimulan karena dapat mengubah suasana hati dan efek menyegarkan tubuh, namun kafein yang merupakan kandungan utama kopi dapat memberikan efek terhadap tekanan darah. Konsumsi kafein dengan dosis 300 mg dapat memengaruhi tekanan darah sistolik sebesar 5-15 mg. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat perbadaan rerata tekanan darah sebelum dan 30 menit setelah konsumsi kopi. Sampel penelitian adalah subjek dengan usia di atas 18 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain pretest-posttest design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive non-random sampling. Pengukurantekanan darah dilakukan pada sebelum dan 30 menit sesudah konsumsi kopi. Hasil pengukuran dilakukan analisis statistik dengan paired sample T-test dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34 dari 50 responden (68%) rutin konsumsi kopi. Rerata tekanan darah sistolik sebelum konsumsi kopi adalah 131,98 ± 19,58 mmHg. Tekanan darah sistolik 30 menit setelah konsumsi kopi adalah sebesar 128,38 ± 16,37 mmHg. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan rerata signifikan dari tekanan darah sistolik sebelum dan 30 menit setelah konsumsi kopi. Konsumsi kopi menurunkan tekanan darah sistolik dan bermakna secara statistik.
HUBUNGAN ANTARA GULA DARAH PUASA (GDP) DENGAN KEJADIAN PERIFERAL ARTERIAL DISEASE PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP PROF DR.R.D. KANDOU MANADO Kenny Jose Christopher Tjandra; Alfianto Martin; Margi Lestari; Emia Debora
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.16226

Abstract

Peripheral Arterial Disease (PAD) tiga kali lebih sering terjadi pada pengidap Diabetes Melitus dibandingkan non-penderita diabetes. PAD cenderung untuk menyerang segmen arteri bawah lutut. Sehingga kita perlu deteksi dini untuk melihat kondisi pembuluh darah perifer. Faktor yang diteliti begitupula dengan nilai ABI dan handheld doppler sangat mudah untuk digunakan dan bersifat non invasif yang dapat menggambarkan kondisi pembuluh darah perifer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor GDP dengan kejadian PAD pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan jenis desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian yang diperoleh sebanyak 156 responden yang merupakan pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUP Prof Dr.R.D.Kandou Manado. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil data ABI dan penunjang lainnya dari rekam medis. Hasilnya akan dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji analisis bivariat. Dari hasil analisis terdapat 87 (55,77%) pasien diabetes melitus tipe 2 mengalami PAD, sebanyak 67 (69,1%) GDP ? 126. Berdasarkan uji analisis bivariat didapatkan  p<0,05 (p=0,000). Dengan itu dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara GDP dengan kejadian PAD pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSUP Prof.R.D. Kandou Manado