This Author published in this journals
All Journal Jurnal Migasian
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penentuan Injeksi Udara Optimum Dalam Operasi Aerated Drilling Pada Sumur Panas Bumi PT Air Drilling Associates Rial Dwi Martasari; Dany Wiratama; Dwi Arifiyanto
Jurnal Migasian Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Institut Teknologi Petroleum Balongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v5i2.166

Abstract

Kesuksesan pengeboran adalah faktor penting dalam mengembangkan bidang panas bumi, pengeboran dilakukan setelah survei geologi, geofisika, hidrologi dan geokimia serta perencanaan sumur telah selesai. Dalam proyek pengeboran, sistem sirkulasi membutuhkan biaya yang cukup besar mengingat tantangan mengebor di panas bumi yang akan menghadapi temperature yang sangat tinggi dengan tekanan yang rendah karena terdapat banyak rekahan pada formasi batuan. Penting untuk memilih fluida pemboran yang akan memberikan pertimbangan terbaik dalam hal biaya, keselamatan, mencapai kedalaman yang diinginkan dan output dari sumur. Pengeboran dengan aerated fluid adalah teknik pengeboran balance mendekati underbalance dan aerated drilling telah terkenal baik dipakai untuk menembus zona potensi sumur panas bumi. Teknik pengeboran aerated dilakukan dengan menambahkan kompresi udara ke fluida pemboran (lumpur atau air). Fluida pemboran aerated memiliki densitas lebih rendah dari fluida pemboran konvensional, sehingga tekanan hidrostatik dalam sumur dapat lebih rendah daripada tekanan formasi. Fluida pemboran aerasi ini memiliki densitas efektif antara 5-7 ppg. Penentuan rentang volume injeksi udara ke dalam sirkulasi lumpur dibuat untuk mengetahui Equivalent Circulating Density yang efektif untuk operasi aerated drilling pada pemboran panas bumi. Pengujian dilakukan dalam simulasi pemboran aerasi pada sumur geothermal dengan trayek 12 “ di kedalaman 2000 meter, trayek 9 ” di kedalaman 2400 meter dan trayek 7 “ di kedalaman 3000 meter diprediksi terdapat zona rekahan pada setiap kedalaman tersebut.