Ni Luh Gde Mona Monika
Program Studi Diploma Farmasi, Institut Teknologi Dan Kesehatan Bintang Persada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Multi Linear Regression (MLR) pada Fingerprint Kromatografi Andrografolid untuk Memprediksi Efek Anti Kanker I Gede Bagus Indra Marangyana; Putu Yudha Ugrasena; Ni Luh Gde Mona Monika
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.169

Abstract

Andrographis paniculata (Burm. F.) Nees (AP) dikenal karena rasanya yang pahit dan sudah umum digunakan sebagai obat tradisional. Studi fitokimia AP menunjukkan bahwa andrografolid adalah senyawa bioaktif utama. Berdasarkan penelitian, andrografolid memiliki efek sebagai antikanker dengan berbagai mekanisme. WHO telah memperkenalkan teknik kromatografi sidik jari (Fingerprint) yang dapat digunakan untuk penilaian keamanan dan kualitas obat herbal. Tujuan dari penelitian ini adalah memprediksi efek antikanker AP menggunakan analisis Brine Shrimp Lethality Test dan MLR dengan beberapa prediktor seperti AUC dari kromatogram sidik jari, ketinggian geografis, dan IC50. Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorik menggunakan AP dari daerah berbeda yaitu Tawangmangu (Twg), Bandung (Bdg), Denpasar (Dps). Hasil BSLT menunjukkan bahwa AP dari Twg memiliki nilai toksisitas lebih tinggi dari Bdg dan Dps dengan LC50 5,08 mg/L. AUC kromatogram AP dan ketinggian geografis menunjukkan korelasi yang kuat terhadap potensi efek sitotoksik antikanker berdasarkan LC50 dengan nilai R2 0,984 dan dengan nilai p <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa metode analisis MLR dapat digunakan untuk memprediksi respon farmakologi AP sitotoksik (LC50) terhadap beberapa prediktor seperti AUC, LC50, dan ketinggian geografis.
Potensi Tanaman Lokal sebagai Galaktagogue Herbal untuk Meningkatkan Produksi ASI Ni Luh Gde Mona Monika
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 9 No. 1 (2020): Maret 2020
Publisher : FPMIPA IKIP PGRI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.3745659

Abstract

Optimalisasi tumbuh kembang anak melalui ASI eksklusif merupakan upaya membentuk SDM berkualitas. Riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan capaian program ASI eksklusif belum memenuhi target nasional. Galaktagogue merupakan sediaan obat atau herbal yang terbukti atau dipercaya dapat menginisisasi produksi ASI. Penggunaan tanaman lokal sebagai galaktagogue belum didukung oleh informasi yang komprehensif. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan potensi tanaman lokal berdasarkan bukti ilmiah saat ini sehingga dihasilkan informasi yang bersifat evidence-based. Penelitian ini merupakan review kualitatif dari berbagai artikel penelitian primer terkait potensi daun katu (Sauropus androgynous), kelor (Moringa citrifolia), dan pepaya (Carica papaya) sebagai galaktagogue dengan subyek ibu hamil dan menyusui. Hasil penelitian menunjukkan rebusan daun katu lebih efektif meningkatkan produksi ASI dibandingkan ekstrak daun. Dosis konsumsi sebesar 114mg ekstrak mempercepat pengeluaran kolostrum pasca persalinan. Produksi ASI lebih tinggi pada kelompok yang mengonsumsi sediaan kapsul ekstrak daun kelor dibandingkan tepung daun kelor. Daun pepaya digunakan sebagai terapi relaksasi dengan ditempelkan pada payudara. Konsumsi sediaan jamu uyup-uyup daun pepaya lebih efektif mempercepat dan melancarkan produksi ASI. Kandungan fitokimia daun katu, daun kelor, dan daun pepaya dapat meningkatkan kadar prolaktin (p=0,000). Konsumsi tanaman lokal sebagai galaktagogue herbal dapat dimulai pada akhir trimester tiga hingga pasca persalinan karena tidak terdapat efek samping yang dilaporkan.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CABE JAWA (Piper retrofractum) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Dyah Ratna Ayu Puspita Sari; Ni Luh Putu Arsita Sari; Ni Luh Gde Mona Monika
Journal Pharmactive Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pharmactive April
Publisher : Institut Teknologi dan Kesehatan Bintang Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi merupakan salah satu penyebab penyakit utama pada manusia. Penggunanan antibiotik sintetis untuk infeksi terutama bakteri banyak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan sehingga masayarakat Indonesia lebih sering menggunakan obat tradisional untuk pengobatan infeksi. Salah satu obat tradisional Indonesia yang sering digunakan adalah Cabe jawa. Cabe jawa secara empiris digunakan sebagai aprodisak, pengobatan untuk saluran cerna antimikroba dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas ekstrak etanol cabe jawa terhadap bakteri Staphylococcus aures dan Escherichia coli. Metode yang digunakan adalah simplisia cabe jawa dimaserasi kemudian di uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukan efektifitas antibakteri ekstrak etanol cabe jawa terhadap bakteri S.aureus dan E. coli pada konsentrasi 20%; 40%; 60% tidak menunukan adanya zona hambat sedangkan pada konsentrasi 80% untuk bakteri S. aureus menunjukan zona hambat 17.12 mm dan untuk bakteri E. coli 15.76 mm. kontrol postif yang digunakan cotrimoxazole tablet 480mg dan kontrol negatif DMSO 10%. Salah satu zak berkhasiat yang terkandung dalam cabe jawa adalah piperin yang berfungsi sebagai antibakteri. Berdasarkan hasil penelitian ini ekstrak etanol cabe jawa dikatagorikan memiliki zona hambat kuat.