Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum Primipara terhadap Produksi ASI dan Kadar Hormon Oksitosin Lestari, Nove
Journal of Ners and Midwifery Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v4i2.ART.p120-124

Abstract

Produksi ASI yang kurang akan mengganggu proses menyusui, yang menjadi salah satu faktor penyebab ibu tidak menyusui secara eksklusif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI dan kadar hormon oksitosin ibu post partum. Desain pada penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum primipara masa laktasi 4-11 hari di wilayah kerja Puskesmas bendo. Sebanyak 16 responden dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok pembanding. Teknik pengambilan ampel menggunakan Probability Sampling tipe Simple Random Sampling. Terdapat variabel independen (pijat oksitosin) dan variabel dependen (produksi ASI dan kadar hormon oksitosin). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan lembar observasi kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney test didapatkan nilai U sebesar 8.000 dengan p-value = 0.003 p-value tersebut dibandingkan α = 0.05 maka p-value<α,sehingga disimpulkan bahwa H0ditolak atau ada perbedaan produksi ASI dan kadar hormon oksitosin antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Pijat oksitosin tersebut direkomendasikan kepada perawat untuk mengaplikasikan selain perawatan payudara untuk meningkatkan produksi ASI ibu post partum yang memiliki produksi ASI kurang.
Aktivitas Fisik Pada Pasien Beresiko Terjadinya Stroke di UPTD Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Purnamasari , Vela; Lestari, Nove
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 10 No 2 (2025): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v10i2.26050

Abstract

Introduction: Stroke is a disease that disrupts brain function, which if not treated and controlled properly can increase the risk of further complications and even death. Unhealthy lifestyle habits will trigger an increase in blood pressure, blood glucose, hypercholesterolemia so that it can increase the probability of stroke risk. This condition requires pharmacological and non-pharmacological management. Non-pharmacological management by modifying lifestyle, one of which is doing physical activity. The aim is to describe physical activity in patients at risk of stroke at UPTD Puskesmas Gurah, Gurah District, Kediri Regency. Method: Descriptive research design, population of 147 people and research sample of 34 people using purposive sampling technique according to research criteria. The study was conducted in September 2024 using physical activity variables in patients at risk of stroke. The research instrument used the Barthel Index questionnaire, data was measured and analyzed using a percentage formula and interpreted quantitatively. Results: The results of the study obtained 34 respondents which showed that most respondents had independent physical activity, namely 19 respondents (56%), almost half of the respondents had a mild level of dependence, namely 8 respondents (24%) and a small number of respondents had physical activity with moderate dependence, namely 7 respondents (20%). Physical activity in patients at risk of stroke is influenced by marital status, smoking habits, age, living with a nuclear family, previous medical history, physical activity habits, and uncontrolled stroke triggers. Conclusion: Through this study, it is expected that patients and families can also implement non-pharmacological management by controlling trigger factors, patient compliance in controlling stroke trigger factors regularly by managing stress, and doing physical activity regularly.
PENGABDIAN MASYARAKAT PEER GROUP EDUKASI SENAM DIABETES DI POSYANDU LANSIA DESA DARUNGAN KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Lestari, Nove; Purnamasari, Vela; Tanoto, Wahyu
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i2.2179

Abstract

Senam DM merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita Diabetes Mellitus (DM) atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah. Dianjurkan bagi penderita DM dengan Gerakan ringan dan cepat, setidaknya dilakukan selama 150 menit setiap minggunya untuk membakar kalori dalam tubuh dan meningkatkan kepekaan insulin. Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain berperan dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri. Ketidaksanggupan pasien diabetes mellitus dalam melakukan self care dapat mempengaruhi kualitas hidup dari segi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial, dan hubungan lingkungan. Self care yang dilakukan pada penderita diabetes mellitus lebih dititik beratkan pada pencegahan komplikasi dan pengontrolan gula darah. Salah satu tindakan self care pada pasien DM adalah olahraga atau latihan fisik. Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Dimana salah satu foot exercise untuk pasien diabetes mellitus adalah senam kaki diabetic. Metode pengabdian masyarakat ini adalah observasional Program ini meliputi semua hal-hal yang bersifat teknis, manajerial dan penjadwalan (time schedule Modul manajemen meliputi teknik pendampingan, penanganan dan penyuluhan berkesinambungan. Persiapan sarana dan prasarana pelatihan. Persiapan ini meliputi penyediaan sarana dan prasarana tempat pelatihan dan penyuluhan. Koordinasi lapangan. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa seluruh peserta (100%) memahami tentang Senam diabetes melitus, tujuan dilakukannya senam kaki, mengetahui manfaat senam DM, mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam kaki dan antusias, perhatian serta aktif selama kegiatan pelatihan senam DM.