Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN PRODUKSI ASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK KOMBINASI DAN PROGESTIN Difference Breast Milk Production in KB Acceptor Combination and Progestin Hariyanti, Tanti Budhi; Kristiana, Agnis Sabat
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.711 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v2i1.36

Abstract

Data dari BKKBN dari peserta KB baru, 41,7% menggunakan metode kontrespsi suntikan. Kontrasepsi suntik dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi dan progestin. KB suntik kombinasi mengandung hormon esterogen  sehingga jika diberikan kurang dari 6 bulan prostpartum akan berdampak pada berkuranganya produksi ASI. Sedangkan KB suntik progestin tidak mengganggu produksi ASI. Berdasarkan penelitian ternyata KB Suntik Progestin juga akan mempengaruhi produksi ASI. Dari studi pendahuluan pada ibu akseptor KB Suntik Kombinasi setelah pemberian ASI bayi menunjukkan tanda kecukupan pemberian ASI. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan produksi ASI pada akseptor KB suntik kombinasi dan progestin. Penelitian ini menggunakan desain analitik pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 200 ibu meneteki dan sampel 160 ibu akseptor KB Suntik Kombinasi dan Progestin dengan teknik sampling purposive sampling. Tempat penelitian di BPS Anugerah Kabupaten Malang. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden yang memakai KB suntik progestin produksi ASI berkriteria lancar yaitu sebanyak 77 orang (96,3%). Begitu juga dengan akseptor KB suntik kombinasi juga sebagian besar produksi ASI berkriteria lancar yaitu yaitu sebanyak 76 orang (95%). Analisa data dengan Mann Whitney didapatkan hasil p sebesar 0,70 yang berarti bahwa p>0,05 (0,70 > 0,05) dengan demikian Ho ditolak berarti tidak ada perbedaan produksi ASI pada akseptor KB suntik kombinasi dan progestin. Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar dalam mengembangkan penggunaan KB Suntik Kombinasi agar dapat digunakan oleh akseptor yang menyusui serta menjadi bahan konseling bagi ibu menyusui yang ingin menggunakan KB suntik
EFEKTIVITAS SEDUHAN TEH ROSELA KERING TERHADAP PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI KOTA MALANG Kristiana, Agnis Sabat; Prastiwi, Evi Dwi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Remaja putri merupakan kelompok rentan terjadi anemia. Maka perlu mendapatkan tambahan zat besi dan vitamin C untuk absorbsi zat besi. Salah satunya adalah bunga rosela (hibiscus sabdarifa) dengan kandungan 9 kali lipat jeruk citrus. Tujuan: Mengetahui efektivitas seduhan teh rosela kering terhadap peningkatan kadar haemoglobin pada remaja putri. Metode: Desain true eksperimental pretest - posttest dengan kelompok kontrol. Populasi 46 orang sesuai kriteri inklusi. Sampel 30 responden (15 responden perlakuan dan 15 responden kontrol). Penelitian dilakukan di Kota Malang (STIKes Maharani dan SMKF Maharani). Teknik sampling menggunakan Simple Random Sampling. Analisa data menggunakan Paired t-test. Hasil: Pada kelompok perlakuan dari 15 orang yang menderita anemia, 12 orang (80%) kadar Hb mengalami kenaikan. Pada kelompok kontrol dari 15 orang, 8 orang (53,3%) mengalami penurunan kadar Hb. Analisis t-test kelompok perlakuan p=0,029 (p<0,05) dan kelompok kontrol p=0,279 (p>0,05), ada perbedaan efektivitas seduhan teh rosela kering terhadap peningkatan kadar haemoglobin pada remaja putri. Simpulan dan Saran: Diharapkan remaja putri dapat mengkonsumsi tablet Fe disertai dengan konsumsi vitamin C untuk meningkatkan absorbsi tablet Fe.
PERBEDAAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ANTARA YANG MENGALAMI EMESIS GRAVIDARUM DAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PMB WIDYA HUSADA KOTA MALANG Kristiana, Agnis Sabat; Supriyanti, Eka; Sumiatun, Sumiatun
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.981 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v4i1.123

Abstract

Introduction:Pregnancy is a condition where a woman has a growing fetus in her body. Anemia in pregnancy is a condition of the mother with a hemoglobin level below 11 gr%. Pregnant women who experience anemia in 2013 had 37.1% and in 2018 there were 48.9% (Riskesdas, 2018). Method: The purpose of the study was to determine the differences in the incidence of anemia in pregnant women between those who experienced emesis gravidarum and hyperemesis gravidarum in PMB Widya Husada, Malang City. This research uses correlational analytic design with cross sectional approach. The population in this study were 31 pregnant women aged 0-28 weeks who experienced emesis gravidarum and hyperemesis gravidarum with a total sampling technique. The place of this research was conducted at BPS Widya Husada, Malang City. Data collection tool uses a checklist instrument to see the incidence of anemia, emesis gravidarum and hyperemesis gravidarum. Data analysis using Chi Square test. Result and Analysis: From the results of testing with Chi Square test obtained P&gt; 0.05 then Ho accepted Ha rejected. There was no difference in the incidence of anemia in pregnant women between those who experienced emesis gravidarum and hyperemesis gravidarum at BPM Widya Husada, Malang City. Discussion: It is expected that pregnant women will increase their knowledge about nutritional status by carrying out prenatal checks on a regular basis to detect earlier risks
Tingkat Stres Berhubungan dengan Premenstrual Syndrome pada Siswi SMK Islam Wiwin Eva Nuvitasari; Susilaningsih Susilaningsih; Agnis Sabat Kristiana
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.789 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.2.2020.109-116

Abstract

Gejala premenstrual syndrome dialami 23% remaja putri di Indonesia. Premenstrual syndrome timbul pada siswi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu meningkatnya stres atau tekanan yang dipengaruhi oleh usia, kelas, dan gaya hidup. Stres adalah reaksi tubuh terhadap tuntutan atau beban yang bersifat non spesifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan premenstrual syndrome pada siswi SMK Islam. Penelitian ini menggunakan desain korelasional study dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah siswi SMK Islam yang berjumlah 64 siswi. Sampel yang diambil yaitu berjumlah 40 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji spearman. Hasil analisis menggunakan software menunjukkan nilai ρ = 0,0001 dimana nilai ρ < α = 0,05, artinya bahwa Hα diterima. Nilai koefisien korelasi 0,681 menurut tabel inteprestasi korelasi yaitu tingkat hubungan kuat dan arah korelasi positif. Kesimpulan yang diperoleh adalah ada hubungan positif antara tingkat stres dengan premenstrual syndrome, yaitu semakin basar nilai tingkat stres maka semakin besar pula nilai premenstrual syndrome. Kata kunci: remaja,  premenstrual syndrome, stres STRESS LEVEL CONNECTED WITH PREMENSTRUAL SYNDROME ON STUDENT IN ISLAMIC VOCATIONAL HIGH SCHOOL ABSTRACTThe premenstrual syndrome symptoms experienced by 23% of young woman in Indonesia. Premenstrual syndrome are generated by some factors, one of which is increase in stress influenced by age, class, and lifestyle. Stress is the body’s reaction to nonspecific demands or load. The purpose of this research was to investigated the correlation between the stress level with the premenstrual syndrome among student in Islamic Vocational High School. The study using a correlational study design with case control approach. The population of this research is student in Islamic Vocational High School which totaled 64 student. Samples have taken from total 40 respondent by using purposive sampling techiques. The study used spearman tes for bivariat analysis. The result using a software showed ρ value = 0,0001 where the ρ value < α = 0,05, it means Hα was accepted. The value correlation 0,681 that level of correlation strong with positive direction. The conclusion are any positive correlation between stress level with premenstrual syndrome, if the value of stress level was higher the value of premenstrual syndrome (PMS) was higher too. Keywords: premenstrual syndrome, stress, teenagers 
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) Ria Rosanti; Feriana Ira Handyana; Agnis Sabat Kristianaa
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v2i1.119

Abstract

infancy by consulting directly with the nearest health service and various other references. Nutrition is an important intake that underlies physical development and mental toddler. Good nutritional status will optimize child development and strengthen the body's immune system, so the risk of developing Accute Respiratory Incidence (ARIs) will also be low. Thestudy is correlation study with cross sectional approach . The study was conducted in mart 23 until april 2018. Location for study at Bumiaji clinic center Batu City. Subject were toddler who visit in Bumiaji clinic center. Data sample taken with purposive sampling with total sampling and total is 53 respondens. Data takaen by techniques using the ISPA observation sheet and nutritional status counted by who-anthro. Data were analysis byLambdaformula. Based on the results of the analysis of nutritional status research, p value = 0,003 was obtained with r = 1,824 who stated that there was a relationship between nutritional status and the Accute Respiratory Incidence (ARIs) in toddler aged 1-3 years in the work area of ​​Bumiaji clinic Center, Batu City. Low nutritional status can trigger infectious diseases into the body, especially ARI. Toddler age children have a rudimentary physiological body so susceptible to disease if the nutritional status is not in control because it will decrease the immune system. This shows the importance of nutrition for children ages toddler. So that parents, especially mothers, must pay more attention to nutritional adequacy, especially during Keywords: Accute Respiratory Incidence (ARIs), Nutritional status, Toddler
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN PRAKATETERISASI JANTUNG TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI INSTALASI PELAYANAN JANTUNG TERPADU RUMAH SAKIT Lily Masriani; Feriana Ira Handian; Agnis Sabat kristiana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 9 No 1 (2020): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.716 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v9i1.211

Abstract

ABSTRACT Cardiac catheterization in people with CHD causes anxiety. This is due to lack of or limited information, knowledge, and understanding of probblem catheterization. So for that we need the provision of health education. This study aims to determine the effect of pre cardiac catheterization healt educatin on patient anxiety levels at IPJT RSSA Malang. This type of research is pre experimental with the one group pre test-post test desain. A population of 23 and a sample o 16 respondent by purposive sampling. This research as conducted in February 2019 at IPJT RSSA Malang. The instrument usedwas a questionnaire sheet. The result showed anxiety before being given health education was severe anxiety (19%), moderate anxiety (62%), mild aniety (19%). Whereas after health educatin was made a little anxiety (75%) dan no anxiety (25%). The results showed 15 repondents experiences a decrease in anxiety levels from pre-test scores to post test scores. Wilcoxon rank test statistikal test obtained p value of 0,0001 (<0,05). The conclusion of this study is that there is an influence on the provision of health education for cardiac catheterization on the level of anxiety of patients in the IPJT RSSA Malang. It is recomended to reduce the level of anxiet by providing pre cardiac catheterization health education with more interesting media. Keywords: Health Education, Anxiety, Catheterization. ABSTRAK Tindakan kateterisasi jantung pada penderita PJK menyebakan timbulnya kecemasan. Hal ini dikarenakan kurangnya atau keterbatasan informasi, pengetahuan, dan pemahaman masalah kateterisasi jantung. Maka untuk itu diperlukan pemberian pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan prakateterisasi jantung terhadap tingkat kecemasan pasien di IPJT RSSA Malang. Jenis penelitian adalah praeksperimen dengan one group pre test-post test desain. Populasi sebanyak 23 orang dan sample 16 responden secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada Februari 2019 di IPJT RSSA Malang. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesiner. Hasil penelitian menunjukkan kecemasan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah cemas berat (19%), cemas sedang (62%) dan cemas ringan(19%). Sedangkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan menjadi kecemasan ringan (75%) dan tidak ada kecemasan (25%). Hasil penelitian menunjukkan 15 responden mengalami penurunan tingkat kecemasan dari nilai pre test ke nilai post test. Uji statistik Wilcoxon signed rank test didapatkan p value sebesar 0,0001 (< 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan prakateterisasi jantung terhadap tingkat kecemasan pasien di IPJT RSSA Malang. Disarankan untuk menekan tingkat kecemasan dengan pemberian pendidikan kesehatan prakateterisasi jantung dengan media yang lebih menarik. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan , Kecemasan, Kateterisasi Jantung
Apakah Lingkungan dan Biologi menjadi Faktor Penyebab Ketidakhadiran Remaja Putri di Sekolah pada Saat Menstruasi? Rini Mukti Andini; Feriana Ira Handian; Agnis Sabat Kristiana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1216

Abstract

Remaja putri yang pubertas akan mengalami menstruasi. Saat menstruasi perlu adanya manajemen kebersihan menstruasi. Dalam manajemen kebersihan menstruasi terdapat beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan (ketersediaan penerimaan dan kelayakan fasilitas WASH (water and sanitation hygiene) di sekolah) dan Faktor Biologi (usia, gejala nyeri, gangguan menstruasi). Remaja yang menstruasi akan merasa nyeri, tidak nyaman, jumlah toilet yang tidak memadai, fasilitas toilet kotor serta tidak terprivasi yang berdampak pada ketidakhadiran. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui lingkungan dan biologi sebagai faktor yang terkait dengan kehadiran remaja putri di sekolah pada saat menstruasi . Penelitian korelasional menggunakan metode Case Control. Sampel sebanyak 47 reponden dengan teknik sampling purposive sampling. Dengan kuesioner faktor lingkungan dan biologi dalam manajemen kebersihan menstruasi dengan uji validitas rHitung > dari rTabel maka kusioner tersebut valid (rTabel 0,632 dan rHitung 0,679 – 0,810) dan uji reabilitas dengan nilai Alpha Cronbach yaitu 0,940 > 0,60, Sehingga kuesioner tersebut reliable, serta presensi kehadiran remaja putri sebagai instrument penelitian. Dan di Analisa dengan Uji Chi-square. Dengan nilai significancy 0,204, lebih besar dari α (<0,05). H0 diterima Tidak ada keterkaitan diantara ke dua variabel. Terdapat perbedaan signifikan di antara faktor lingkungan dan biologi menyebabkan tidak adanya keterkaitan diantara kedua variable.
Hubungan antara Senam Zilgrei dengan Lama Inpartu Kala II pada Primigravida Kristiana, Agnis Sabat; Rahayu, Riskhiana
Journal of Ners and Midwifery Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v3i1.ART.p059-062

Abstract

The second stage of labor is one of the stages of labor that starts from the complete opening (10 cm) until the baby is born, and at primigravidas lasts 1 hour. Prolonged labor amounted to 5% of all causes of maternal death. One of method to restrain the prolonged labor is to do zilgrei gymnastics. This study purposed to find the correlation of gymnastics zilgrei and long inpartu of second stage in primigravida. The design of this study was observational analytic with cross sectional approach. The population in this study was inpartu primigravida maternity who do zilgrei gymnastics in January 2014–March 2015 in BPS Ny “S” Tunggulwulung village Malang with 40 respondents and the sample of 40 respondents using total sampling techniques. The instrument used a data collection sheet from the book documentation of labor BPS Ny “S”.The results showed Spearman correlation test at 5% error level and p value = 0.0001 <0.05. This means that Ho was rejected and Ha accepted and there was a significant correlation between zilgrei gymnastics with inpartu on second stage. The suggestion of this research was for health employee to socialize the implementation of zilgrei gymnastics as well as the benefits for the labor, so that the second stage of labor does not take a long time.