Agama telah lama diakui sebagai kekuatan yang kuat dalam membentuk masyarakat dan mempengaruhi perubahan sosial. Antropologi, sebagai disiplin ilmu yang didedikasikan untuk memahami budaya dan masyarakat manusia, memainkan peran penting dalam mempelajari hubungan yang kompleks antara agama dan perubahan sosial. Artikel ini mengeksplorasi signifikansi antropologi dalam mengkaji pengaruh agama terhadap perubahan sosial. Dengan menggunakan metode etnografi, antropolog mempelajari pengalaman hidup, kepercayaan, dan praktik individu dan komunitas untuk mengungkap berbagai cara kompleks di mana agama memengaruhi masyarakat. Mereka menyelidiki bagaimana institusi keagamaan, ritual, dan ideologi membentuk norma sosial, nilai-nilai, dan perilaku, serta bagaimana dinamika ini berkontribusi atau menghambat proses perubahan sosial. Selain itu, antropolog menganalisis interaksi antara tradisi keagamaan dengan faktor-faktor sosial, politik, dan ekonomi lainnya, sehingga memberikan pemahaman tentang dinamika kompleks yang mendorong transformasi sosial. Artikel ini menyoroti beberapa studi kasus di mana antropologi telah memberikan kontribusi dalam memahami pengaruh agama terhadap perubahan sosial. Hal ini meliputi mengkaji peran gerakan keagamaan dalam aktivisme politik, menganalisis dampak keyakinan agama terhadap peran dan hubungan gender, dan menyelidiki bagaimana gagasan dan praktik keagamaan berhubungan dengan isu lingkungan dan keberlanjutan. Melalui studi fenomena ini, antropologi memberikan wawasan berharga tentang cara agama mendorong dan menentang perubahan sosial, sehingga memungkinkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dinamika yang terjadi dalam masyarakat.