This Author published in this journals
All Journal JAPB
Maria Pulo Muda
STP REINHA LARANTUKA

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PEWARTAAN DI ERA DIGITAL DI KALANGAN ORANG MUDA PAROKI WERI Maria Pulo Muda
JAPB: Jurnal Agama, Pendidikan dan Budaya Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56358/japb.v3i1.151

Abstract

Media sosial sebagai sarana pewarataan di era digital tentu saja menjadi hal yang baik dalam Gereja Katolik.Hal ini berarti Gereja mengikuti perubahan zaman untuk mewartakan Sabda Allah di tengan dunia yang semakin modern ini.Namun, menjadi persoalannya adalah apakah sudah optimal digunakan sebagai sarana pewartaan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara penggunaan media sosial sebagai sarana pewartaan di era digital oleh orang muda katolik paroki santa Maria Pembantu Abadi Weri. Kalangan orang muda adalah kelompok yang paling banyak menggunakan media, paling terikat dengan media sosial bahkan kecanduan dengan media sosial.Orang Muda Katolik terkadang juga tidak menyadari bahwa panggilan untuk pewartaan bisa melalui cara-cara lain misalnya lewat media sosial.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan lokasi penelitian paroki santa Maria Pembantu Abadi Weri Keuskupan Larantuka.Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara.Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 7 orang.Teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Orang Muda Katolik paroki Santa Maria Pembantu Abadi Weri selalu menggunakan media sosial dalam kesehariaannya namun penggunaan media sosial sebagai sarana pewartaan belum maksimal dijalankan oleh orang muda katolik di paroki Santa Maria Pembantu Abadi Weri.Hal ini disebabkan karena orang muda Katolik Paroki Santa Maria Pembantu Abadi Weri, kurang memiliki bahan tentang pewartaan dan konten pewartaan.