Paulina Maria
Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGHAYATAN PERKAWINAN KATOLIK BAGI KELUARGA MUDA KRISTIANI DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS AMPAH Crisfiani Crisfiani; Silvester Adinuhgra; Paulina Maria
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 6 No. 1 (2020): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v6i1.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para keluarga muda menghayati perkawinan Katolik dan apa yang menjadi kebutuhan mereka untuk semakin menghayati perkawinan Katolik di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah. Perkawinan merupakan bagian terpenting dalam membangun keluarga, namun banyak kendala yang harus dihadapi oleh pasangan suami istri dalam menghayati perkawinan Katolik mereka. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji tema skripsi tentang penghayatan perkawinan Katolik bagi keluarga muda Kristiani. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Tempat pelaksanaan penelitian di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah. Informan yang telah diteliti berjumlah 15 orang yang dikelompokan menjadi dua yaitu keluarga muda berjumlah 11 KK dan petugas pastoral ada 4 yaitu Pastor paroki dan 3 orang katekis. Analisa data dengan menyajikan data, melaksanakan Verifikasi, dan menarik kesimpulan. Langkah- langkah penelitian meliputi penentuan tema, profil informan, percakapan dengan informan, refleksi, implikasi, sintesis dan prospek. Hasil penelitian menunjukan bahwa sifat dan tujuan perkawinan Katolik sudah cukup dipahami oleh keluarga muda. Penghayatan perkawinan keluarga muda memang sangat perlu suatu keintiman antara suami istri melalui relasi yang baik, akan tetapi masih ada permasalahan yang mucul dalam rumah tangga yaitu komunikasi yang kurang dan ekonomi rumah tangga. Keluarga muda menyadari bahwa betapa pentingnya pendampingan bentuk katekese dan pengajaran mengingat bahwa pendampingan bagi keluarga muda di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah ini masih belum terlaksana pendampingan keluarga muda secara khusus. Gereja memang sangat perlu mengupayakan pembinaan lanjutan bagi keluarga muda dalam bentuk rekoleksi, sharing antara keluarga, dan pertemuan yang berkaitan dengan meningkatkan penghayatan perkawinan katolik bagi keluarga muda.
PEMAHAMAN ORANG TUA TENTANG PEMBERIAN NAMA BAPTIS KEPADA ANAK DI PAROKI SANTO MIKAEL TAMIANG LAYANG Mareta Karunia; Timotius Tote Jelahu; Paulina Maria
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 6 No. 1 (2020): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v6i1.35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman orang tua tentang pemberian nama baptis kepada anak, mengetahui peran petugas pastoral dalam memberikan pemahaman kepada Orang tua tentang pemberian nama baptis, Menguraikan implikasi bagi karya pastoral katekese tentang pemberian nama baptis kepada anak di Paroki Santo Mikael Tamiang Layang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan langkah-langkah sebagai berikut: penentuan tema, wawancara dengan informan, profil informan, refleksi, implikasi, sintesis, prospek. Pada penelitian ini penulis menggunakan kedua jenis sumber data yakni sumber data sekunder dan sumber data primer. Informan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah orang tua Katolik dan Petugas Pastoral. Hasil penelitian menyatakan bahwa, orang tua Katolik memiliki pengetahuan tentang apa saja nama baptis yang bisa diberikan. Orang tua Katolik menerapkannya dengan memberikan nama baptis kepada anaknya tetapi, orang tua tidak memahami apa kisah dari nama baptis yang diberikan, serta apa yang dapat diteladani dari nama tersebut, sehingga peran dari nama baptis tersebut sama saja tanpa ada perbedaan dengan nama yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut, Gereja Katolik perlu berusaha untuk mengadakan program pembinaan, perlu adanya usaha dari gereja paroki untuk membuat program pembinaan bagi orang tua Katolik yang ingin membaptis anaknya oleh petugas pastoral. Setidaknya dengan adanya program tersebut maka pengetahuan dan pemahaman orang tua Katolik semakin bertambah dan dapat diterapkan ketika hendak membaptis sang anak.
PARTISIPASI ORANG MUDA KATOLIK DALAM KEHIDUPAN MENGGEREJA DI PAROKI SANTO YOSEF KUDANGAN Deni Santesa; Silvester Adinuhgra; Paulina Maria
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 6 No. 1 (2020): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v6i1.65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi orang muda Katolik dalam kehidupan menggereja di Paroki Santo Yosef Kudangan. Permasalahannya adalah orang mudaKatolik kurang menghayati kehidupan menggereja dan kehidupan rohani, sehingga sebagian dari orang muda Katolik lebih mengikuti gaya hidup yang sifatnya duniawi dibandingkan gaya hidup sifatnyarohani.Dengan realita yang nampak maka penulis tertarik untuk mengkaji tema skripsi partisipasi orang muda Katolik dalam keidupan menggereja di Paroki Santo Yosef Kudangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Tempat pelaksanaan penelitian di Paroki Santo Yosef Kudangan. Dengan informan yang telah diteliti berjumlah 14 orang yang di kelompokan menjadi 2 yaitu orang muda Katolik dan petugas pastoral. Langkah-langkah penelitian meliputi penentuan tema, profil informan, percakapan dengan informan, refleksi, implikasi, sintesis dan prospek. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa orang muda Katolik di Paroki Santo Yosef Kudangan sudah berpartisipasi dalam kehidupan menggereja, meskipun tidak semua orang muda Katolik menyadari apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab mereka di dalam Gereja. Melalui studi ini diharapkan para orang muda Katolik lebih menghayati iman mereka akan Kristus dan diwujudnyatakan dengan ikut terlibat aktif dalam tugas pelayanan Gereja.
PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK DI PAROKI SANTA MARIA DE LA SALETTE MUARA TEWEH Wiwik Handayani; Paulina Maria; Silvester Adinuhgra
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 6 No. 1 (2020): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v6i1.73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pendidikan iman anak yang diberikan orang tua dalam keluarga Katolik di Paroki Santa Maria De La Salette Muara Teweh. Melalui studi ini diharapkan agar para orang tua dapat menyadari hal-hal yang bisa dilakukan untuk dapat mendampingi anak agar mencintai dan memperdalam pengetahuan tentang imannya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni di stasi Santo Paulus. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari 1 Pastor Paroki, orang tua dan anak. Teknik analisis data menggunakan Miles and Huberman yang terdiri dari 3 tahap yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikkan kesimpulan. Kesimpulan penelitian ini adalah pendidikan iman anak dalam keluarga Katolik menunjukkan bahwa banyak orang tua memberikan pendidikan iman kepada anak itu tentang cara berdoa, memberikan nasehat dan mengajarkan kepada anak supaya hidup baik. Peran orang tua dalam pendidikan iman anak yaitu dengan memberikan kasih sayang, mengingatkan anak untuk berbuat baik seperti mengajarkan anak untuk menghormati orang yang lebih tua dan sesama manusia, dan mengajarkan cara berdoa. Kegiatan pendidikan iman yang diberikan orang tua kepada anak dalam keluarga Katolik, seperti doa bersama, saat makan, doa pribadi sebelum tidur dan mengajarkan doa-doa pokok dalam Gereja Katolik Seperti Bapa Kami, Salam Maria, Aku Percaya dan Tanda Salib. Jadi pada intinya pola hidup, dan cara hidup orang tua menjadi contoh dan teladan bagi anak- anaknya, begitupula dengan kehidupan imannya, orang tua harus terlebih dahulu mengerti dan tau imannya.