Echi Amianu
STIPAS Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ENKULTURASI IMAN TERHADAP ANIMISME ; PERTEMUAN GEREJA DENGAN RITUAL MIWIT ABEH DAYAK MA’ANYAN DESA DAYU Echi Amianu; Agnes Angi Dian Winei; Fransiskus Janu Hamu
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 8 No. 2 (2022): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v8i2.98

Abstract

Kalimantan merupakan wilayah multikultur dengan integrasi alam, sehingga selalu berkoneksi dengan kosmos secara natural. Dengan naluri sebagai homo-religio , masyarakat Kalimantan menjadikan alam sebagai mediasi untuk menghadirkan suatu transenden secara khusus pada unsur metakosmis lokal yang secara peyoratif disebut Animisme. Salah satu Sample dari animisme ini ialah Keramat Abeh Desa Dayu dalam ritual miwit Abeh, dimana masyarakat dayak ma’anyan orisinal desa Dayu meyakini adikuasa dari leluhur ini secara historik maupun empirik. Namun kehadiran soteria kristiani juga menjamah Penduduk , sehingga banyak generasi yang lahir dengan budaya dan dibesarkan oleh agama. Kerap kali generasi baru yang masih memiliki perspektif yang picik dan tendensius ,mengangap bahwa ritual animisme merupakan hal yang tabu, begitu pula sebaliknya mereka yang dibesarkan oleh budaya juga mengangap kristiani hanya sarana yang sama tampa keistimewaan. Dari sini terjadilah ambivalensi dan kebimbangan dalam memandang Tradisi budaya dan tidak jarang terjadi ketimpangan dalam porsi kehidupan berbudaya dan beragama karena sempitnya wawasan lokal. Penelitian ini ditujukan untuk melihat (1) Bagaimana pandangan kristianitas terhadap ritual animisme lokal dan pandangan budaya ritual animisme terhadap agama kristianitas ,(2) Bagaimana enkulturasi Gereja dalam memahami dan membawa diri secara tepat dalam ritual animisme tampa pergesekan. Data diperoleh melalui wawancara , observasi dan studi literatur. Hasil penilitian (1) perspektif kristiani dan kultural menunjukan tidak ada deviasi antara kedua aspek ini mereka memiliki kesamaan rupa meskipun tersusun oleh perbedaan konseptis, ( 2 ) Jalan untuk saling memahami dan belajar ialah melalui kompleksitas dialektik yang ekstensif diiringi dengan implikasi moralitas dalam tindakan itulah kemasan dalam Enkulturasi Iman terhadap animisme.