<![CDATA[Pembelajaran online dan offline memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal metode, interaksi, dan lingkungan pembelajaran. Pembelajaran offline atau tradisional dilakukan di ruang kelas dengan interaksi tatap muka antara guru dan siswa. Sementara pembelajaran online melibatkan penggunaan teknologi, seperti platform e-learning, video konferensi, dan aplikasi pendidikan yang memungkinkan siswa untuk belajar dari jarak jauh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dengan membandingkan pelaksanaan pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka dan mengatahui bagaimana persepsi mahasiswa terkait pelaksanaan pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka pada pelaksanaan mata kuliah profesi kependidikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tujuan: (1) menggambarkan objek penelitian; (2) mengungkapkan makna dibalik fenomena; (3) menjelaskan fenomena yang terjadi. Pupulasi penelitian adalah 7 prodi yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen yang mengambil mata kuliah profesi kependidikan yang mengikuti pembelajaran online melalui aplikasi LMS dan yang mengikuti pembelajaran tatap muka. Adapun sampel penelitian yakni 3 orang mahasiswa masing-masing prodi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasikan melalui kondensasi data ( Data Condensation ), penyajian data ( Data Display ), dan penarikan kesimpulan ( Drawing and verifying Conclusion ). Uji kesahihan data dilakukan melalui triangulasi teknik. Melalui penelitian yang telah dilakukan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran online kurang efektif, mahasiswa banyak mengalami kesulitan di dalam mendapatkan pengetahuan, interaksi sosial kurang efektif, sementara itu pada pembelajaran tatap muka pembelajaran lebih efektif, mahasiswa tidak dapat memperoleh pengetahuan yang sama ketika mengikuti pembelajaran daring dengan tatap muka serta interaksi sosial pun yang lebih efektif.]]>
