Sri Widayatni
Bidan Praktik Mandiri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu hamil Di BPM Sri Widayatni Sidoharjo Wonogiri Y. Wahyunti Kristiningtyas; Sri Widayatni
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 9 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia in pregnant women can cause labor complications, risk of shock during delivery, easy disease during pregnancy, miscarriage, premature birth, babies born with LBW, congenital abnormalities / fetal defects, and result in the maturity of fetal organ function imbalance. The frequency of pregnant women with anemia in Indonesia is relatively high, namely 63.5%. According to Riskesdas (2013) the prevalence of anemia in pregnant women is 36.4% in rural areas and 37.8% in urban areas. Data on the incidence of anemia in pregnancy in Central Java Province is 90.75%. The research objective was to analyze the factors that influence the incidence of anemia in pregnant women. This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach. The population in this study were 76 pregnant women who visited BPM Sri Widayatni for ANC from May to June. The research sample was 76 pregnant women. The sampling technique uses total sampling. The research instrument used a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Univariate, bivariate data analysis with chi square and multivariate logistic regression with multiple prediction models. The results showed that most of the respondents had advanced education (65.79%), most of the respondents had good knowledge (59.21%), most of the respondents with nutritional status were not KEK (60.53%) and most respondents had low economic status (60 , 53%). The incidence of anemia in pregnant women was 38 (50%). Independent variables that have a significant relationship with the incidence of anemia in pregnant women are maternal education (p value =0.030), maternal knowledge (p value = 0.005) and economy (p value = 0.0001). The variable of maternal nutritional status (p value = 0.100) did not have a significant relationship with the incidence of anemia in pregnant women at BPM Sri Widayatni. The variable that has the most dominant relationship with the incidence of anemia in pregnant women at BPM Sri Widayatni is economy with a value of OR = 6.554. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan penyulit persalinan, resiko syok waktu persalinan, mudah terjadi penyakit selama kehamilan, keguguran, lahir prematur, bayi lahir dengan BBLR, kelainan bawaan /cacat janin, dan mengakibatkan kematangan fungsi organ tubuh janin tidak seimbang. Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Menurut data Riskesdas (2013) prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil adalah di pedesaan 36,4% dan di perkotaan 37,8%. Data kejadian anemia pada kehamilan di Provinsi Jawa Tengah adalah 90,75%. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ibu yang berkunjung ke BPM Sri Widayatni untuk ANC bulan Mei – Juni sebanyak 76 ibu hamil. Sampel penelitian sebanyak 76 ibu hamil. Teknik sampling menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Analisis data univariat, bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik ganda model prediksi. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden berpendidikan lanjut(65,79%) , sebagian besar responden berpengetahuan baik (59,21%), sebagian besar responden dengan status gizi tidak KEK (60,53%) dan sebagian besar responden memiliki ekonomi rendah (60,53%). Kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 38 orang (50%). Variabel Independen yang memiliki hubungan secara signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah pendidikan ibu (p value = 0,030), pengetahuan ibu (p value = 0,005) dan ekonomi (p value = 0,0001). Variabel status gizi ibu (p value = 0,100) tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Sri Widayatni. Variabel yang memiliki hubungan paling dominan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Sri Widayatni adalah ekonomi dengan nilai OR = 6,554.
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PUBERTAS TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PADA REMAJA DESA GEMBLEGAN KALIKOTES KLATEN Y. Wahyunti Kristiningtyas; Sri Widayatni
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 8 No. 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puberty is the period dividing childhood and adolescence. For women, physical sexual maturity is marked by the presence of menstruation for the first time and for men it is marked by the beginning of the release of sperm or the beginning of wet dreams. In adolescence, usually adolescents will experience physical changes and psychological changes. This situation causes them to be afraid and confused in overcoming it. One way to prepare these adolescents is by providing education or counseling to adolescents about puberty in schools. By providing this information, their knowledge will increase. So, teenagers will know how they will deal with it. The purpose of this study was to determine the effectiveness of health education about puberty on increasing adolescent knowledge in Desa Gemblegan Kalikotes Klaten. This type of research is a pre-experiment with One Group Pre-test and Post-test research designs. The population in this study were 219 teenagers who attended Junior High School (SMP) in Gemblegan Village. The sample in this study were 67 adolescents. The sampling technique is simple random sampling. The research instrument used a questionnaire. Bivariate data analysis used paired T test. Based on the results of the research, the majority of adolescent knowledge before being given health education was in the poor category (65.67%), and after being given health education, the majority of adolescent knowledge was in the good category (52.24%). From the analysis, it was found that the average knowledge before being given health education was 51.19 with a standard deviation of 12.063 and the average knowledge after being given health education was 73.21 with a standard deviation of 11.339. The mean value of the difference between knowledge before and after being given health education was 22.015 with a standard deviation of 17.168. The statistical test results obtained p value = 0.0001, it can be concluded that there is a significant difference in the average knowledge of adolescents before and after being given health education about puberty, which means that health education about puberty is proven to be effective in increasing adolescent knowledge in Gemblegan Village, Kalikotes, Klaten. Pubertas adalah periode pembagi antara masa kanak-kanak dengan masa remaja. Bagi perempuan kematangan seksual secara fisik ditandai adanya menstruasi pertama kali dan laki-laki ditandai dengan awal keluarnya sperma atau saat awal mimpi basah. Pada masa remaja ini biasanya remaja akan mengalami perubahan fisik dan perubahan psikologis. Keadaan ini menyebabkan mereka takut dan bingung dalam mengatasinya. Salah satu cara untuk mempersiapkan remaja tersebut adalah dengan memberikan pendidikan atau penyuluhan kepada remaja tentang pubertas di sekolah-sekolah. Dengan memberikan penyuluhan tersebut, maka pengetahuan mereka akan bertambah. Sehingga, remaja akan tahu bagaimana mereka akan menghadapinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan tentang pubertas terhadap peningkatan pengetahuan remaja di Desa Gemblegan Kalikotes Klaten. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan rancangan penelitian One GroupPre-test dan Post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Gemblegan sebanyak 219 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 67 remaja. Teknik sampling dengan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data bivariat menggunakan uji T berpasangan. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas berada dalam kategori kurang (65,67%), dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan remaja mayoritas berada dalam kategori baik (52,24%). Dari hasil analisis diperoleh rata- rata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 51,19 dengan standar deviasi 12,063 dan rata- rata pengetahuan sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah 73,21 dengan standar deviasi 11,339. Nilai mean perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah 22,015 dengan standar deviasi 17,168. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,0001 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan remaja sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pubertas yang artinya pendidikan kesehatan tentang pubertas terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja di Desa Gemblegan Kalikotes Klaten.