Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KOMPUTASI SIFAT SENYAWA FLAVONOID Naringenin 7-o-β-glucopyranoside DAN Luteolin 8-c-β-glucopyranoside DARI TANAMAN CRATAEGI FOLIUM CUM FLORE DENGAN METODE DENSITY FUNCTIONAL THEORY (DFT) Dwi Putri Rahayu; Malfa Salsabilla Syailatussuraya; Mutiara Amelia Sabrina; Refika Safitri Rizkia Taufik; Robiah Nurlatifah; Adisti Eka Putri; Meiliany Nur Chairunisa; Melinda Nurpratiwi; Mutiara Erdiana; Putri Amalia
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 5 No. 1 (2023): Penelitian Kimia dan terapannya 2023
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v5i1.2438

Abstract

Senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside dan luteolin 8-C-β-glucopyranoside termasuk ke dalam senyawa flavonoid yang diisolasi dari tanaman herbal Crataegi folium cum flore. Struktur senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside dan luteolin 8-C-β-glucopyranoside akan dianalisis diantaranya menganalisis kestabilan kedua senyawa, analisis momen dipol senyawa, analisis ikatan hidrogen, analisis energi HOMO-LUMO, dan analisis UV-Vis untuk mendapatkan sifat dari kedua senyawa flavonoid. Penelitian dilakukan menggunakan studi komputasi dengan metode Density Functional Theory (DFT). Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah avogadro dan orca. Hasil akhir perhitungan komputasi didapatkan besaran termodinamika berupa nila enthalpi kedua senyawa flavonoid yang menunjukkan bahwa senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside lebih stabil dibanding senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside. Selain itu, didapatkan nilai momen dipol yang menunjukkan senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside lebih polar dibanding senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Analisis ikatan hidrogen menunjukkan bahwa titik didih naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside lebih rendah dibandingkan senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Pada analisis HOMO-LUMO, didapatkan senyawa Naringenin 7-o-β-glucopyranoside elektronnya mudah tereksitasi dan cenderung lebih kuat daripada senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Terakhir, analisis UV-Vis menunjukkan perbedaan nilai gelombang spektrum kedua senyawa pada pita I dan pita II yang berkaitan dengan panjang konjugasi dari kedua senyawa flavonoid tersebut.
DAMPAK DARI PERSISTENT ORGANIC POLLUTANTS (POPS) TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT Malfa Salsabilla Syailatussuraya
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v6i2.11357

Abstract

Persistent Organic Pollutants (POPs) merupakan senyawa organik yang dapat bertahan lama di lingkungan (persistent) serta mempunyai sifat toksik bagi makhluk hidup. Jika senyawa ini dikonsumsi terus-menerus oleh masyarakat, maka akan menimbulkan masalah serius yang memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Pada artikel review ini, dibahas dampak yang disebabkan oleh POPs terhadap lingkungan dan kesehatan. Metode yang digunakan yaitu metode naratif. Teknik pengumpulan data secara kajian literatur dilakukan secara luas menggunakan search engine, yaitu Google Scholar, ScienceDirect, dan American Chemical Society. Pada lingkungan, senyawa ini dapat menyebabkan pemanasan global, perubahan iklim, perubahan penggunaan lahan akibat emisi pestisida organoklorin, perubahan ekologis, dan lain-lain. Dampak lain juga dapat ditimbulkan terhadap kesehatan, seperti kanker, obesitas, penyakit reproduksi dan neurologis, diabetes, dan lain-lain. Oleh karena itu, akademisi dan ilmuwan harus mengevaluasi lebih lanjut model yang berbeda untuk menentukan berbagai aspek POPs sehingga senyawa ini di masa depan dapat diturunkan risiko-risiko berbahaya yang ditimbulkannya.