Aditiyas Deva Sherli Efendi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Respons Peternak Domba dan Kambing dalam Pengobatan Penyakit Scabies Menggunakan Ekstrak Minyak Daun Gamal (Gliricidia sepium) Di Desa Payaman Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Haris Tri Wibowo; Aditiyas Deva Sherli Efendi; Sumaryanto Sumaryanto
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol 5, No 1 (2023): April 2023
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v5i1.1020

Abstract

Scabies atau yang sering dikenal dengan “kudis” merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau sarcoptes scabiei. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons peternak domba dan kambing terhadap pengobatan penyakit scabies menggunakan ekstrak minyak daun gamal dan mengetahui pengaruh dari faktor umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak dan intensitas penyuluhan terhadap respons peternak domba dan kambing terhadap pengobatan penyakit scabies menggunakan ekstrak minyak daun gamal di Desa Payaman Kecamatan Secang Kabupaten Magelang.            Rancangan penelitian yang digunakan Pre-Eksperimental Design dengan model desain One-Group Pretest – Postest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Probability Sampling dan penentuan keputusan pengambilan sampel menggunakan rumus slovin memperoleh 37 responden. Variabel dari umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, dan intensitas penyuluhan di ukur menggunakan kuisioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data yang digunakan yakni berupa uji asumsi klasik dan menggunakan uji regresi linear berganda.            Hasil penelitian menunjukan perubahan respons peternak terhadap pengobatan penyakit scabies menggunakan ekstrak minyak daun gamal (Gliricidia sepium) pada awal respons skor 827 dengan jumlah nilai respons pretest termasuk pada kategori sangat rendah, rata-rata nilai 22,35 dan pada akhir respons skor 2457 dengan nilai respons posttest termasuk pada kategori sangat tinggi, rata-rata nilai 66,40. Kesimpulannya yakni semakin tinggi tingkat pendidikan (x2), pengalaman beternak (x3) dan intensitas penyuluhan (x4) maka respons yang didapat berpengaruh sangat signifikan.