Dian Hoga
Prodi Keperawatan Waikabubak, Poltekkes Kemenkes Kupang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN POST SECTIO CAESAREA: PERSONAL HYGIENE NEEDS IN PATIENTS WITH POST SECTIO CAESAREA Dian Hoga; Grasiana Florida Boa; Uly Agustine
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i1.843

Abstract

Pendahuluan: Sectio caesarea adalah proses pembedahan untuk melahirkan janin dengan melakukan insisi pada dinding abdomen maupun rahim. sectio caesarea dilakukan jika persalinan normal beresiko tinggi terhadap keselamatan janin maupun ibu. Menurut WHO terdapat 50 hingga 100 ibu dengan sectio caesarea dalam 1.000 kelahiran di setiap negara. Ibu dengan post sectio caesarea kerap kali mengabaikan kebersihan dirinya oleh ketidakcukupan tenaga akibat nyeri insisi bekas operasi yang dirasakan, sehingga perawat berperan dalam membantu pasien meningkatkan kebersihan dirinya. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mendapatkan gambaran asuhan keperawatan maternitas pada pasien dengan post sectio caesarea dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene. Metode yang digunakan dalam studi kasus dengan jumlah satu responden adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Hasil: pengkajian menunjukkan Ny. S usia 28 tahun post sectio caesarea kesulitan dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan perawatan diri akibat nyeri, mobilisasi dibantu dan tampak menggunakan pembalut yang belum diganti serta dipenuhi darah nifas sehingga ditegakkan diagnosa keperawatan Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan kelemahan. Implementasi dilakukan selama 3 hari bersumber pada SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), diantaranya memonitor tingkat kemandirian pasien, memonitor kebersihan tubuh, menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman, memberikan bantuan sesuai kemandirian, mengedukasi pasien dan keluarga tentang manfaat personal hygiene, kolaborasi pemberian analgetik dan vitamin C. Evaluasi menunjukkan bahwa kriteria hasil yang ditetapkan berhasil dicapai yaitu kemampuan mandi dan minat perawatan diri meningkat serta mampu mempertahankan kebersihan dirinya. Kesimpulan:  masalah keperawatan defisit perawatan diri: mandi teratasi. Saran: fasilitas kesehatan tidak hanya berfokus pada asuhan keperawatan, disamping itu peningkatan kebersihan pasien harus difasilitasi.