Petrus Belarminus
Poltekkes Kemenkes Kupang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemenuhan Kebutuhan Psikososial (Ketidakberdayaan) pada Pasien Stroke di Ruang Interna Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak Kabupaten Sumba Barat: Fulfillment Of Psychosocial Needs (Empowerment) In Stroke Patients In The Internal Room Of The Waikabubak General Hospital, West Sumba District Bernadete Mone; Uly Agustine; Petrus Belarminus; Shelfi Dwi Retnani Putri Santoso
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v2i1.1294

Abstract

Pendahuluan Stroke merupakan gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen. Ketidakberdayaan disebabkan oleh pengalaman distres dan perubahan emosional seperti frustasi, marah, takut dan cemas. Stroke mempunyai dampak yang mendalam pada kehidupan psikososial seseorang karena terdapatnya perubahan fisik di dalam dirinya sehingga membuat seseorang mengalami ketidakberdayaan. Tujuan Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan jiwa pada pasien stroke dalam pemenuhan kebutuhan psikososial (ketidakberdayaan). Metode kombinasi studi literatur dan studi kasus. Data based yang digunakan adalah google scholar dengan kata kunci mekanisme koping, edukasi positif, ketidakberdayaan, dan stroke. Jumlah pasien 1 responden dalam studi kasus dengan kriteria pasien stroke yang mengalami ketidakmampuan berjalan, tampak gelisah dan merasa tertekan sehingga asuhan keperawatan dan intervensi pertahankan mekanisme koping dan edukasi positif selama 3 hari. Hasil pengkajian didapatkan keluhan pasien tidak mampu berjalan, badan terasa kaku, tampak gelisah, menyatakan rasa malu dan tertekan dan setelah dilakukan asuhan keperawatan hasil evaluasi menunjukan semua masalah teratasi pada hari ke tiga. Kesimpulan  Dari penelitian ini kedua intervensi tersebut dapat dijadikan referensi dan mengatasi ketidakberdayaan pada pasien stroke. Saran Diharapkan agar fasilitas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang kompefensif khususnya pada psikososial pasien
Optimalisasi Peran Remaja Melalui Program Remaja Peduli Kesehatan Sebagai Strategi Preventif Bebas TBC Shelfi Dwi Retnani Putri Santoso; Uly Agustine; Petrus Belarminus; Wanto Paju
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v3i1.209

Abstract

TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia, dengan jutaan kasus baru dan kematian setiap tahunnya, sehingga perlu upaya berkelanjutan untuk mencegah dan mengobati TBC. Keterlibatan remaja dalam melakukan edukasi pencegahan TBC di masyarakat menjadi salah satu solusi potensial untuk pencegahan dan pengendalian TBC. Tujuan dari kegiatan pengabmas ini adalah melatih para remaja dalam melakukan pencegahan TBC yang ada di masyarakat. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga bagian, yaitu perencanaan, pelatihan, dan simulasi lapangan. Sejumlah 12 remaja terpilih ditunjuk sebagai duta TBC di Kelurahan Diratana Kecamatan Loli mengikuti program ini. Kegiatan pelatihan ini terbukti efektif dalam upaya peningkatan pengetahuan remaja mengenai TBC, dan keterampilan remaja dalam mengedukasi masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase selama pre-test pengetahuan yaitu 34% kategori baik, 58% cukup, dan 8% kurang. Dan terjadi peningkatan pengetahuan selama post-test dengan kategori baik menjadi 100%. Disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan setelah dilakukan  pelatihan. Peran remaja dalam pencegahan TBC diharapkan dioptimalkan dan diterapkan di wilayah Indonesia lain untuk mencapai eliminasi TBC tahun 2030.
The Effect of Health Education through Family Centered Care on the Motivation and Behavior of Tuberculosis Patients in Tuberculosis Recovery Petrus Belarminus; Shelfi Dwi Retnani Putri Santoso; Dessy Natalia Riti
Babali Nursing Research Vol 4 No 4 (2023): October
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2023.44304

Abstract

Introduction: Tuberculosis (TB) is an infectious disease that continues to be a global concern and health issues. Based on the findings of the National Riskesdas in 2018, the prevalence was 1,017,290 cases of pulmonary TB, 20,599 cases in NTT, and 1066 TB cases in West Sumba Regency. Family involvement will contribute to better TB case management. This research aims to determine the effect of health education based on family- centered care on the motivation and behavior of Tubercolosis patients in Tubercolosis Recovery in West Sumba Regency. Method: This research is a Quasi experiment with one group pre and post test with control group design. The sampling technique used was consecutive sampling. The total of 40 respondents. Results: Based on the results of the independent t-test statistical test for the pre-test, the motivation value showed a value of p = 0.228, and the post-test showed a value of p = 0.749. The results of the paired t-test statistical test in the treatment group have a value of p = 0.000, in the control group the value of p = 0.011. The statistical results of the Wilcoxon test before and after the intervention in the treatment group were p= 0.000, while in the control group showed p= 0.180. Conclusion: Health education through family-centered care can be used as an approach to boost motivation and Adherence of TB patients in taking their medication. Family support is a significant factor in encouraging patients to comply their TB treatment.