Desa Wisata Kabandungan, yang terletak di Kabupaten Sukabumi, adalah sebuah wilayah yang kaya akan keindahan alam dan kearifan lokal. Potensi alam dan budaya yang melimpah di desa ini menjadi modal penting bagi masyarakat setempat. Meskipun memiliki daya tarik yang menjanjikan, Desa Wisata Kabandungan masih menghadapi kendala dalam membangun identitas branding yang kuat. Penelitian ini membahas perlunya memanfaatkan desain visual dan strategi branding sebagai alat untuk memperkenalkan Desa Wisata Kabandungan kepada khalayak yang lebih luas. Keberadaan potensi lokal seperti Wisata Telaga Warna, Wisata Curug Central, dan Wisata Tubing Citangkolo memberikan peluang besar untuk menarik minat wisatawan. Namun, untuk mencapai hal ini, dibutuhkan upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam desain komunikasi visual serta pemanfaatan media luar ruang. Desain komunikasi visual adalah perpaduan antara seni dan teknologi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan dengan efektif. Identitas visual yang baik dapat membantu membedakan Desa Wisata Kabandungan dari destinasi lainnya dan memberikan kesan yang kuat kepada calon wisatawan. Dalam konteks media luar ruang, desain visual memiliki peran penting dalam menciptakan pesan yang dapat dilihat oleh khalayak luas dan memiliki dampak yang signifikan. Melalui dukungan dan panduan dari program Pengabdian Masyarakat, masyarakat Desa Wisata Kabandungan diharapkan dapat mengoptimalkan potensi lokal mereka melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam strategi branding. Berdasarkan hasil rekapitulasi, terdapat peningkatan pengetahuan dalam pemanfaatan promosi dan branding dalam desain visual melalui media luar ruang. Hal ini dibuktikan dengan hasil rekapitulasi menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan maupun keterampilan secara signifikan dari 23,3% meningkat menjadi 56,9% setelah dilakukan penyuluhan. Pada umumnya mayoritas responden lebih memahami terhadap indikator definisi ilustrasi pada desain visual yaitu gambaran. Terbukti dengan persentase yang lebih tinggi dari indikator lainnya yaitu pada saat pre-test diperoleh 50% responden dan setelah pre-test terdapat 87% responden menjawab benar demikian.