Alex Sobur
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Makna Tanda Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Salsabila Dhiyaa Syahira; Alex Sobur
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7510

Abstract

Abstract. Cases of sexual violence in Indonesia occupy the highest position with a total of 11,236 cases recorded, in which the majority of victims are women with various statuses. Film is a form of mass communication that is considered easy in disseminating information to the public, especially regarding the issue of sexual violence. One of the films that discusses the issue of sexual violence is the film Photocopier by Wregas Bhanuteja. The meaning of signs of sexual violence against women can be found through scenes and dialogues from the film Photocopier in 12 scenes. In this film, it is told that there is a female student named Suryani or Sur who has been a victim of sexual violence which resulted in her scholarship being revoked. This film is the only Indonesian film and the most watched non-English film in the world and has been watched for 6.92 million hours globally in one week. The purpose of this research is to see the meaning of the sign of sexual violence against women contained in the film, which will then take some of the necessary scene cuts. This study was compiled using qualitative methods with Roland Barthes' semiotic analysis which focuses on three levels of meaning. First, the meaning of the denotation which shows the meaning of the sign of sexual violence against women, namely when Amin was found to have traded female student content that was sexual in nature. Second, the connotative meaning which explains that acts of sexual violence experienced by women are not a serious matter and are instead taken for granted. Finally, the meaning of the myth that emerges from this film is that women who wear revealing clothes are more vulnerable to becoming victims of sexual violence than other people around them. Abstrak. Kasus kekerasan seksual di Indonesia menempati posisi tertinggi dengan total 11.236 kasus yang tercatat, di mana sebagian besar korbannya adalah seorang perempuan dengan berbagai status. Film merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang dianggap mudah dalam menyebarkan informasi kepada khalayak, khususnya mengenai isu kekerasan seksual. Salah satu film yang membahas mengenai isu kekerasan seksual adalah film Penyalin Cahaya karya Wregas Bhanuteja. Makna tanda kekerasan seksual terhadap perempuan dapat ditemukan melalui scene-scene maupun dialog dari film Penyalin Cahaya sebanyak 12 scene. Dalam film ini, diceritakan ada salah seorang mahasiswi bernama Suryani atau Sur yang telah menjadi korban kekerasan seksual sehingga mengakibatkan beasiswanya dicabut. Film ini menjadi satu-satunya film Indonesia dan film nonInggris yang paling banyak ditonton di dunia dan telah ditonton selama 6,92 juta jam secara global dalam jangka waktu satu minggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat makna tanda kekerasan seksual terhadap perempuan yang terkandung dalam film yang kemudian akan diambil beberapa potongan adegan yang dibutuhkan. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes yang berfokus pada tiga level pemaknaan. Pertama, makna denotasi yang memperlihatkan makna tanda kekerasan seksual terhadap perempuan yaitu ketika Amin yang didapati telah memperjualbelikan konten mahasiswi yang berbau seksual. Kedua, makna konotasi yang menjelaskan bahwa tindak kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan bukanlah suatu hal yang serius dan justru dianggap remeh. Terakhir, makna mitos yang muncul dari film ini yaitu mengenai perempuan yang mengenakan pakaian terbuka lebih rentan menjadi korban tindak kekerasan seksual dari orang lain disekitarnya.
Makna Tanda Budaya Batak pada Film "Ngeri-Ngeri Sedap" Salsabila; Alex Sobur
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7543

Abstract

Abstract. Abstract. The research entitled “The Meaning of Batak Cultural Signs in the Film `Ngeri-Ngeri Sedap`” is motivated by Indonesia which has a variety of cultures, so that not a few Indonesian people do not know about other cultures that are far from everyday life. The purpose of this study is to find out the meaning of the signs contained in the film which will later take the required scene cuts. First, the level of reality which gets the meaning of Batak culture starting from Pak Domu who often visits the lapo, the traditional head covering of the Batak uis culture. Second, the level of representation where aspects of Batak culture can be seen from the average shooting technique using close-up medium to show the expressions or gestures of the film actors. Finally, aspects of Batak culture which can be seen from the ideological level, namely the patriarchal social system that exists within Pak Domu as the head of the family dominates all decisions to be made by family members. Abstrak. Penelitian berjudul “Makna Tanda Budaya Batak pada Film `Ngeri-Ngeri Sedap`” dilatarbelakangi oleh Indonesia yang memiliki ragam akan kebudayaannya, sehingga tidak sedikit masyarakat Indonesia tidak mengetahui kebudayan lain yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tanda yang terkandung dalam film yang nantinya akan mengambil potongan scene yang dibutukan. Pertama, level realitas yang dimana mendapatkan makna budaya batak mulai dari Pak Domu yang sering mengungjungi lapo, kain penutup kepala khas budaya Batak uis. Kedua, level representasi yang dimana aspek budaya batak terlihat dari tenik pengambilan gambar rata-rata menggunakan medium close-up untuk memperlihatkan ekspresi ataupun gesture pemeran film tersebut. Terakhir, aspek budaya batak yang terlihat dari Level ideologi, yaitu sistem sosial patriarki yang ada dalam diri Pak Domu selaku kepala keluarga mendominasi seluruh keputusan yang akan di ambil oleh anggota keluarga.
Makna Syukur dalam Musik Video Yura Yunita di Youtube Ranti Fazrin; Alex Sobur
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.8056

Abstract

Abstract. The research entitled The Meaning of Gratitude in Yura Yunita's Music Video on Youtube is motivated by how the signs presented as gratitude through music videos are currently in demand by a wide audience. Music videos are a medium for musicians to convey meaningful messages to their listeners. This study aims to determine the meaning of gratitude in the music video “Dunia Tipu-Tipu” through John Fiske's semiotic theory and approach. The research method used is qualitative. Observation and Documentation as data collection techniques in this study as well as data analysis techniques in terms of the level of reality, the level of representation and the level of ideology. The results of the study show that the meaning of gratitude in the music video "Dunia Tipu-Tipu" is seen from the level of reality through the code of gestures, clothing, appearance, expression and sound. describes the presence of the closest people such as parents, partners and friends who are always there under any circumstances and conditions. Then at the representation level through the camera code, music, lighting and sentences show the meaning of gratitude in form of attention by paying attention to each other’s condition, warm hugs and holding hands. And at the ideology level, it can be concluded that the music video for "Dunia Tipu-Tipu" has an ideology of being grateful for the feelings you have for those closest to you. Abstrak. Penelitian yang berjudul Makna Syukur dalam Musik Video Yura Yunita di Youtube ini dilatarbelakangi oleh bagaimana tanda-tanda dihadirkan sebagai rasa syukur melalui musik video yang sedang diminati saat ini oleh khalayak luas. Musik video menjadi salah satu media bagi musisi untuk menyampaikan pesan yang memiliki makna kepada para pendengarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna syukur pada musik video “Dunia Tipu-Tipu” melalui pendekatan teori semiotika John Fiske ditinjau dari dari level realitas, level representasi dan level ideologi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Observasi dan Dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan makna syukur pada musik video “Dunia Tipu-Tipu” ditinjau dari level realitas melalui kode gesture, pakaian, tampilan, ekspresi dan suara. Digambarkannya atas kehadiran orang-orang terdekat seperti orang tua, pasangan dan sahabat yang selalu ada dalam keadaan dan kondisi apapun. Lalu pada level representasi melalui kode kamera, music, lighting dan kalimat ditunjukkannya makna syukur dalam bentuk perhatian dengan memperhatikan kondisi satu sama lain, pelukan hangat dan genggaman tangan. Dan dalam level ideologi dapat disimpulkan bahwa musik video “Dunia Tipu-Tipu” memiliki ideologi bersyukur atas rasa yang dimiliki terhadap orang-orang terdekat.
Makna Waktu Luang dalam Komunikasi Keluarga Mezaluna Zahwa Putri Legawa; Alex Sobur
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.8444

Abstract

Abstract. Time is one of the important things in the family, family members in living their daily lives definitely need free time. The film Keluarga Cemara 2 tells the story of Abah who has a new job, but has consequences from his work, namely Abah does not have much free time to take care of things outside of work, such as paying attention to his children, namely Euis, Ara, and Agil. This research was motivated by the meaning of leisure in family communication in the film Keluarga Cemara 2, this film received a nomination for best drama film at the Indonesian journalist film festival in 2022. This prompted the author to know the meaning of leisure contained in the film Keluarga Cemara 2. The purpose of this study was to find out the meaning of leisure in the film Keluarga Cemara 2. The method used in this study is to use qualitative methods with Roland Barthes's semiotic analysis approach, to find out denotations, connotations, and myths in the meaning of leisure. Abstrak. Waktu merupakan salah satu hal yang penting dalam keluarga, anggota keluarga dalam menjalani keseharian nya pasti membutuhkan waktu luang. Film Keluarga Cemara 2 menceritakan mengenai Abah yang memiliki pekerjaan baru, tetapi memiliki konsekuensi dari pekerjaan nya yaitu Abah tidak memiliki banyak waktu luang untuk mengurusi hal-hal yang diluar pekerjaan, seperti memberi perhatian kepada anak-anak nya yaitu Euis, Ara, dan Agil. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh makna waktu luang dalam komunikasi keluarga pada film Keluarga Cemara 2, film ini mendapatkan penghargaan nominasi film drama terbaik pada festival film wartawan Indonesia pada tahun 2022. Hal ini mendorong penulis untuk mengetahui makna waktu luang yang terkandung dalam film Keluarga Cemara 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna waktu luang dalam film Keluarga Cemara 2. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes, untuk mengetahui denotasi, konotasi, dan mitos dalam makna waktu luang.
Analisis Makna Membohongi Diri pada Lirik Lagu Suci Puji Lestari; Alex Sobur
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.8587

Abstract

Abstract. The arrival of music in one's life is nothing new. Every region and culture in the world has certain music that is spoken, heard, or played at an event or historical event and in one's life journey. A songwriter can interact with his listeners with a song. Because with song lyrics, the writer can express himself about events that are happening in the world. In their creation, the songwriters use their language creativity in taking diction and integrating phenomena in society and the natural surroundings. Musicians have some meaning in arranging their lines and verses in this way, as well as their use of words, symbols, metaphors, etc. Lyrics or lyrics made by a musician must have meaning because the words used by musicians are a form of emotional expression contained in sound and words. One of Indonesia's indie musicians is Fiersa Besari, who started his career in 2021. His name skyrocketed in 2013. Then collaborated with Feby Putri and created a song called "Runtuh" with lyrics that have a deep meaning and can touch Indonesian music listeners , one meaning that is clearly visible is the meaning of deceiving oneself. The purpose of this study was to find out the meaning of self-deception in the song "Crlapse" through Roland Barthes' semiotic theory. The data collection techniques used to obtain the findings are observation, documentation, and library research. Abstrak. Datangnya musik dalam kehidupan seseorang bukan suatu hal yang baru. Setiap daerah dan budaya di dunia yang memiliki musik tertentu yang dituturkan, didengar, atau dimainkan di suatu peristiwa atau kejadian bersejarah dan dalam perjalanan hidup seseorang. Dengan lirik lagu, penulis dapat mengekspresikan dirinya terhadap kejadian yang telah terjadi. Dalam penciptaannya, para penulis lagu menggunakan kreativitas berbahasanya dalam mengambil diksi dan memadukan fenomena dalam masyarakat maupun alam sekitarnya. Lirik yang dibuat oleh seseorang musisi pasti memiliki arti karena kata-kata yang digunakan oleh musisi merupakan bentuk ekspresi emosi yang terkandung dalam suara dan kata-kata. Salah satu musisi indie Indonesia Fiersa Besari, yang mengawali karier nya pada tahun 2021, Namanya melejit pada tahun 2013. Lalu berkolaborasi bersama Feby Putri dan menciptakan sebuah lagu berjudul “Runtuh” dengan lirik yang memiliki makna yang dalam dan bisa menyentuh para pendengar musik Indonesia, salah satu makna yang terlihat jelas adalah makna membohongi diri. Makna membohongi diri ini bisa menjadi suatu hal yang buruk ataupun baik dalam sebuah realitas sosial. Tujuan “Runtuh” melalui teori semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan hasil temuan yaitu observasi, dokumentasi, dan studi pustaka.