Sungai Bakar village has obtained village forest management rights since 2017. The community formed an institution with several social forestry business groups (KUPS). KUPS formed include environmental services, agroforestry, silvopastura, clean water, and kelulut honey. The results of KUPS become one of the contributions in increasing the income of each member. The purpose of this study was to analyze the contribution of KUPS members income from social forestry efforts in Sungai Bakar Village. The research method was conducted through field observation and purposive sampling interviews. The contribution of income to the community obtained from KUPS is known by dividing the KUPS income by the total household income. The observation results obtained KUPS active program is KUPS agroforestry with crops porang 1 ha, Silvopastura with 6 cows and 13 goats, clean water which is still in the phase of clinical trials BPOM, honey kelulut with 17 stup, and environmental services are still in the stage of Coordination Department of Tourism land. The Silvopasturan KUPS contributed 6.43%, clean water management 6.46%, and kelulut honey 11.39%, while the agroforestry and environmental services KUPS in 2021 still did not contribute.Desa Sungai Bakar mendapatkan hak pengelolaan hutan desa sejak tahun 2017. Masarakat membentuk lembaga dengan beberapa kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS). KUPS yang dibentuk diantaranya jasa lingkungan, agroforestry, silvopastura, air bersih, dan madu kelulut. Hasil dari KUPS menjadi salah satu kontribusi dalam meningkatkan pendapatan setiap anggotanya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kontribusi pendapatan anggota KUPS dari Usaha Perhutanan Sosial di Desa Sungai Bakar. Metode penelitian dilakukan dengan melaluai observasi lapangan dan wawancara secara sensus Kontribusi pendapatan untuk masyarakat yang didapat dari KUPS diketahui dengan membagi pendapatan KUPS dengan total pendapatan rumah tangga. Hasil observasi didapatkan program KUPS yang aktif yaitu KUPS agroforestri dengan tanaman porang 1 ha, Silvopastura dengan 6 ekor sapi dan 13 ekor kambing, air bersih yang masih dalam tahap uji klinis BPOM, madu kelulut dengan dengan 17 stup, dan jasa lingkungan yang masih tahap koordinasi Dinas Pariwisata Tanah Laut. KUPS silvopasturan memberikan kontribusi 6,43%, pengelolaan air bersih 6,46%, dan madu kelulut 11,39%, sedangkan KUPS agroforestry dan jasa lingkungan pada tahun 2021 masih belum memberikan kontribusi.